Nama Erlita Christiana sudah tidak asing lagi di kalangan student athlete Honda DBL. Dara berusia 17 tahun itu berhasil menjadi Honda DBL Indonesia All-Star 2022. Ini merupakan pengalaman keduanya menjadi All-Star sejak tahun 2019 lalu.

Di tahun 2019 silam, Erlita mengikuti Honda DBL Camp dengan status rookie. Kini, ia bermain dengan titel senior yang melekat pada dirinya. Menanggapi keberhasilannya menjadi All-Star lagi, Erlita mengaku tidak menyangka.

“Jujur, aku nggak nyangka akan masuk All-Star lagi. Soalnya, beberapa kali aku anggap performaku menurun. Apalagi, drill-drill di Camp tahun ini lebih berat dibanding tahun 2019 lalu,” ungkapnya.

Selain karena Erlita menganggap adanya perbedaan di Honda DBL Camp tahun 2022 ini dengan tahun sebelumnya, ia juga bercerita bahwa dirinya sempat ‘dimarahi’ coach saat scrimmage game. Hal itu membuat dirinya patah semangat menjelang pengumuman All-Star.

“Coach Froling dan Vlahov itu sempat marahi aku. Awalnya, mereka minta aku dan tim untuk bermain sesuai pattern dia, tapi aku merasa tim aku sulit untuk ngejalanin pattern itu. Jadinya aku berinisiatif untuk ngejalanin offense pakai caraku sendiri. Di situlah aku kena marah,” aku Erlita.

Meski demikian, Erlita beranggapan dimarahi coach dari WBA itu merupakan bentuk didikan untuknya. Ditambah, ia juga mengaku banyak pelajaran yang didapat ketika mendapatkan pelatihan dari coach Froling dan Vlahov.

“Dimarahi coach itu yang paling berkesan buatku selama Camp. Dari situ aku banyak belajar, bagaimana caranya menjalankan pattern yang benar. Aku benar-benar dapat ilmu, pengalaman, dan teman yang banyak dari Camp ini,” lanjutnya.

Erlita merupakan salah satu pemain asal SMA Gloria 1 Surabaya yang lolos menjadi All-Star di tahun ini. Ia pribadi mengaku bangga bisa kembali membawa nama Gloria di liga basket pelajar terbesar se-Indonesia.

Sebagai pemain senior, Erlita pribadi punya rencana untuk melanjutkan studinya ke universitas pilihannya. Universitas Surabaya, jurusan Psikologi jadi pilihan untuk Erlita. “Aku masuk Ubaya jalur prestasi. Aku bermimpi bisa bermain di LIMA (Liga Mahasiswa) nantinya,” cetusnya.

Selama bermain di Honda DBL 2021 East Java Series, Erlita dikenal sebagai guard Gloria yang gesit dan mempunyai hasil catatan statistik yang gemilang. Ia berhasil mengoleksi total 42 poin, 18 rebound, dan 20 asis saat membela Gloria dalam 5 pertandingan. Bahkan, akurasi lemparan gratisnya mencapai 100 persen. (*)

Foto: Wisnu Raditya/DBL Indonesia

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya