Honda DBL Camp 2022 telah memasuki hari terakhir. Sejumlah 28 campers terbaik akan memperebutkan posisi DBL All-Star tahun ini. I.G.N. Ngurah Teguh, salah satu dari Top 16 Coach, memberikan pendapatnya tentang camp tahun ini. Coach satu ini sempat menjadi coach DBL All-Star pada 2018 sehingga dapat menemukan beberapa perbedaan.

“Di tahun ini lebih banyak sesi di lapangan dibandingkan di tahun 2018. Di 2022 sekarang lebih banyak mix-nya. Kita dijelaskan dan presentasi dulu di kelas, setelah itu kita langsung praktek di lapangan,” ujarnya pada hari kelima camp, Minggu (15/5).

Bagi Coach Teguh, pelatihan tahun ini lebih efektif. Ini karena peningkatan sesi di lapangan membuat mereka lebih cepat paham tentang materi yang disampaikan di kelas. “Mungkin karena nggak semua coach bisa langsung mengerti di kelas. Begitu kita langsung praktik di lapangan, misalnya seperti kemarin materi dari Coach Tony, kita lakukan beberapa pengulangan saja semua coach sudah bisa mengerti drill yang dijelaskan di kelas,” katanya.

Dari sisi campers, Coach Teguh tak menemukan perbedaan signifikan antara campers tahun ini dengan tahun 2018. “Kalau dari campers putri, pada 2018 susunannya lebih komplit sehingga proses pemilihan [DBL All-Star] sangat sulit,” ungkapnya.

Untuk campers putra, Coach Teguh menemukan bahwa campers 2018 memiliki postur tubuh yang lebih besar. “Kalau sekarang posturnya lebih merata, kalau di 2018 sangat terlihat ada yang lebih tinggi. Kalau dari skill, nggak jauh berbeda,” lanjut coach tersebut.

Berbekal pengalaman menjadi coach DBL All-Star 2018, Coach Teguh berpendapat bahwa para campers harus terus meningkatkan disiplin dan daya juang jika nanti terpilih menjadi DBL-All Star. “Tadi banyak saya lihat mereka kurang disiplin menjalankan instruksi dari coaches. Ada beberapa part yang seharusnya mereka melakukan ini, tapi mereka loss jadi pattern-nya hancur,” katanya.

Bagi Coach Teguh, kedisiplinan penting agar para pemain tidak buang-buang waktu permainan sehingga permainan lebih efektif. Selain kedisiplinan, coach satu ini juga menekankan bahwa setiap campers yang nanti terpilih harus memiliki daya juang tinggi sehingga tak patah arang menghadapi tantangan apa pun.

“Mau seperti apa pun situasinya ya kita harus berjuang. Nggak peduli mau situasinya dingin, mau wasitnya bad call, waktunya terlalu cepat, intinya kita harus tetap berjuang,” katanya. “Campers tahun ini harus lebih baik dari sbeelum-sebelumnya. Dari karakter, dari kedisiplinan, mental bertanding, mental latihan, sehingga nanti ketika bertanding, bisa dapat ilmu dan bisa dibagikan ke teman-teman lain,” pungkas Coach Teguh.

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya