DKI Jakarta Mulai PTM 100 Persen, Ini Kata Para Abas Ibu Kota

| Penulis : 

Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Ibu Kota dan berdasarkan Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kini DKI Jakarta resmi menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen dari kapasitas. Dengan ketentuan jam belajar dibatasi maksimal 6 jam per hari.

Sebelumnya, seluruh sekolah mengurangi kapasitas belajar tatap muka dari 100 persen menjadi 50 persen. Sesuai dengan aturan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Keputusan beru yang menetapkan PTM menjadi 100 persen ini berlaku sejak 1 April 2022 lalu.

Aturan ini juga mendapatkan sorotan dari para student athlete Honda DBL Seri Ibu Kota. Syarafina Ayasha, pemain SMAN 70 Jakarta, mengatakan aturan baru ini justru menguntungkan bagi dirinya. “Dibanding dengan sekolah online, aku lebih suka sekolah offline karena bisa ketemu teman-teman,” cetusnya.

Student athlete yang akrab disapa Chacha itu menambahkan, aturan PTM 100 persen ini semakin membuat dirinya lebih produktif. Sebab, selain menjalankan kewajibannya sebagai pelajar, Chacha juga mempunyai rutinitas latihan setelah sekolah.

“Aku punya jadwal latihan sore, dan jadwal sekolah itu cuma sampai siang. Jadi, latihan basket sama sekali engga mengganggu sekolah. Justru, rutinitasku sekarang jadi lebih padat karena sekolah offline,” jelasnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Rica Fransisca, pemain SMA Kristoforus 1 Jakarta. Menurutnya, PTM 100 persen ini memudahkan dirinya untuk memahami pelajaran secara langsung.

“Bagi aku pribadi, aturan ini oke banget. Karena aku jurusan IPA, jadi lebih enak praktek langsung, kalua praktek online kadang engga ngerti karena banyak kendala, seperti jaringan internet yang engga stabil,” cuapnya.

Guard milik Kristoforus 1 itu juga menambahkan, adanya PTM 100 persen ini membuatnya jadi lebih pintar dalam mengatur waktu antara belajar dan latihan basket. “Kalau PTM lebih menguras tenaga jadi latihannya pasti lebih capek. Tapi, hal tersebut jadi membuat aku bisa belajar lagi dalam membagi waktu sesuai dengan prioritasku,” imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, Rica dan Chacha merupakan seorang student athlete kelas XI. Dua pemain ini sempat bertemu kala membela timnya masing-masing di Honda DBL 2021 DKI Jakarta Series. Kala itu, tim putri SMAN 70 Jakarta berhadapan dengan SMA Kristoforus 1 Jakarta di partai final. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan