Laga semifinal Honda DBL 2021 South Kalimantan Series ditutup dengan kemenangan manis SMAN 7 Banjarmasin (Smaven). Runner up musim 2019 itu, berhasil mengubur harapan SMAN 1 Pelaihari untuk bisa balas dendam dan melangkah ke final. Lewat dominasi yang bagus, Smaven bisa menang dengan skor 32-81.
Kemenangan ini memperlebar kans Smaven untuk bisa pulang dengan trofi di tangan. Sebab, di musim lalu, mereka harus kalah di final dari SMAN 1 Banjarmasin. Nantinya di partai puncak, Smaven akan kembali berhadapan dengan Smansa.
Di laga ini, tim arahan coach Hadran Noor ini benar-benar menguasai jalannya laga. Itu dibuktikan dengan keunggulan Smaven di catatan statistik. Salah satu catatan yang mencolok adalah capaian poin Smaven di paint area lawan yang menyentuh angka 56 poin. Hal itu menunjukkan jika Smaven tak menyia-nyiakan peluang yang didapat saat berada di paint area Smanpel.
Selain kuat di paint area, Smaven juga punya serangan yang mematikan. Tergambar dari 52 persen efektivitas field goals yang didapat sepanjang laga ini dari 36/68 peluang. Bahkan, serangan Smaven juga bervariasi. Tak hanya melulu lewat shoting, Jordy Wijaya dkk bisa memanfaatkan fast break untuk membuahkan 24 poin tambahan.
Di laga semifinal ini, Mohammad Harry Reformasi jadi mimpi buruk bagi pemain Smanpel. Lewat pergerakan dengan dan tanpa bola, Harry bisa membuat pertahanan Smanpel kocar-kacir. Dari 22 peluang yang didapat, guard Smaven itu bisa menciptakan 29 poin.
Smaven memulai laga ini sendiri dengan penuh keyakinan. Itu tergambar dari kondisi jalannya pertandingan di paruh pertama. Dengan ketenangan dan kepintaran membaca ruang gerak, Smaven bisa mencetak 47 poin hanya dalam interval 20 menit jalannya laga.
Melihat keunggulan yang sudah jauh, coach Hadran coba menurunkan tempo serangan. Meski bermain dengan tempo yang cenderung lamban dari dua kuarter sebelumnya, Smaven bisa menjaga keunggulannya. Hingga buzzer dibunyikan, Smanpel masih tak bisa mengejar ketertinggalannya.(*)