Euforia final party Honda DBL 2021 East Kalimantan Series, Jumat (4/2) kemarin terasa kurang lengkap. Pada babak puncak yang berlangsung di GOR Sempaja, Samarinda itu seharusnya menyajikan laga final putri dan putra. Namun, hanya partai final putri antara SMKN 1 Balikpapan versus SMAN 1 Balikpapan yang bisa dilangsungkan sesuai jadwal. Dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Sedangkan final putra mempertemukan SMA Sunodia Samarinda versus SMAN 1 Balikpapan harus mengalami penundaan.
Keputusan penundaan laga final putra ini merupakan langkah pencegahan demi keselamatan dan kesehatan seluruh yang terlibat. Setelah dari hasil tes swab PCR yang dilakukan pada H-1 menjelang final party pada Kamis (3/2), mengonfirmasi bahwa terdapat tambahan satu pemain lagi dari SMA Sunodia Samarinda yang positif Covid-19.
Berarti, total sebanyak lima dari sembilan pemain yang didaftarkan dalam roster SMA Sunodia Samarinda telah dinyatakan positif Covid-19. Dengan hanya menyisakan empat pemain, tim putra SMA Sunodia Samarinda tidak memenuhi syarat minimal bertanding sesuai regulasi, yakni minimal 5 (lima) pemain.
Berdasarkan hasil koordinasi DBL Indonesia dengan Satgas Covid-19 serta pengambil kebijakan setempat, DBL Indonesia memutuskan terpaksa menunda partai final putra SMA Sunodia versus SMAN 1 Balikpapan.
”Keputusan menunda (final putra) harus kami ambil sebagai langkah mitigasi yang harus dilakukan demi kepentingan bersama. Sesuai dengan komitmen kami sejak awal, yakni mengutamakan protokol kesehatan demi keamanan dan keselamatan bersama sepanjang kegiatan,” terang Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia.
Terkait pelaksanaan partai tunda final putra, direncanakan akan dilangsungkan di venue yang sama pada Minggu (13/2) mendatang. Dengan berbagai tahapan dan langkah mitigasi. Sesuai dengan panduan protokol kesehatan Honda DBL 2021-2022. Serta, hasil koordinasi intens dengan Satgas Covid-19 dan para pengambil kebijakan setempat, serta melibatkan pihak sekolah dari kedua finalis putra.
Langkah tracing atau penelusuran akan dilakukan oleh DBL Indonesia kepada anggota tim dan ofisial dari kedua finalis, termasuk melibatkan tim-tim lainnya yang sempat bertanding dengan SMA Sunodia Samarinda beserta wasit yang memimpin pertandingan.
Tahapan selanjutnya adalah testing. DBL Indonesia selaku penyeleggara mengagendakan tes swab PCR kepada pemain dan ofisial tim putra SMA Sunodia Samarinda pada hari Rabu (9/2) mendatang. Disusul kemudian tes swab PCR terhadap anggota tim putra dan ofisial SMAN 1 Balikpapan pada Kamis (10/2).
Donny mengatakan, setelah testing tahap pertama, pihaknya akan melanjutkan dengan melakukan testing swab PCR tahap kedua kepada seluruh pemain dan ofisial tim. Termasuk wasit dan perangkat pertandingan, pada H-1 menjelang laga tunda partai final atau hari Sabtu (12/2) mendatang. "Sesuai panduan protokol kesehatan, semua yang terlibat dalam kegiatan kami (Honda DBL) wajib lolos screening dengan menunjukkan hasil negatif Covid-19 melalui tes swab PCR H-1 yang sepenuhnya kami fasilitasi. Hal ini berlaku pula pada partai tunda final putra,” terang Donny. (*)