ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

DBL Australia Games 2009

Belajar dan Bertanding di Australia

Administrator - 04 July 2009

Kiprah Developmental Basketball League (DBL) telah mendapatkan pengakuan internasional. Bukan hanya dari NBA dan Amerika Serikat, tapi juga dari pemerintah Australia.

Sejak 2008, DBL pun menjalin kerja sama dengan dunia basket Negeri Kanguru. Tahun itu, untuk kali pertama, diselenggarakan DBL Western Australia Games 2008.

Para pemain terbaik Honda DBL 2008 dari sepuluh provinsi dikumpulkan, kemudian bersatu dalam DBL Indonesia All-Star. Tim putra dan putri ini lantas terbang ke Perth untuk bertanding melawan tim-tim muda pilihan Australia Barat. Antara lain dua SMA terkuat, Woodvale dan Willetton High School, lalu puncaknya melawan Western Australia U-16.

Dalam kunjungan selama seminggu itu, tim DBL Indonesia All-Star bukan hanya bertanding. Tim ini juga mendapatkan pelatihan-pelatihan dari Basketball Western Australia serta Departemen Olahraga dan Rekreasi Australia Barat. Juga dari Perth Wildcats, tim profesional papan atas National Basketball League (NBL), liga tertinggi Australia.

Memang, dalam kunjungan itu, tim DBL Indonesia All-Star tidak mampu memetik satu pun kemenangan. Tapi, penampilan mereka mampu memukau kalangan basket Australia Barat. Khususnya tim putra, yang hanya kalah satu angka dari Willetton High School (juara Australia Barat) dan beberapa poin dari tim Western Australia (WA) U-16.

Pertandingan penutup di Perry Lakes Stadium pun berlangsung sangat mendebarkan. Tim DBL Indonesia All-Star mendapat dukungan dari warga Indonesia di Perth, yang terus menyanyikan yel-yel “We Love Indonesia” sepanjang pertandingan.

“Tujuan kami memang untuk belajar. Banyak sekali yang kami dapat dari Australia untuk membantu perkembangan DBL dalam tahun-tahun ke depan,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL.

Azrul juga mengingatkan, tim DBL Indonesia All-Star ini bukanlah tim yang dibentuk lewat program khusus. Para pemainnya praktis baru berkumpul sebelum berangkat ke Perth. Bahkan, latihan pertama pun baru dilakukan ketika mendarat di kota tersebut!

“Tim DBL menunjukkan progres hebat hanya dalam seminggu. Permainan mereka sangat intens, tidak pernah menyerah. Mereka memberi pelajaran banyak bagi pemain-pemain kami, yang jarang merasakan persaingan begitu intens di lapangan,” puji Glenn Dawson, perwakilan Basketball WA yang mendampingi DBL Indonesia All-Star selama di Perth.

Kerja sama dengan Australia ini pun berlanjut. Pada Agustus 2009, tim U-16 dari Broome Basketball Association, Australia Barat, berkunjung selama seminggu ke Surabaya. Selain berlatih bersama beberapa SMP dan SMA, tim itu juga bertanding melawan tim DBL Relaxa U-16, yang dibentuk dari para pemain-pemain SMP di Surabaya dan sekitarnya.

Secara resmi, tim Broome mencatat sejarah sebagai tim muda internasional pertama yang bertanding di DBL Arena Surabaya!

Meski baru kali pertama menjamu tim muda dari luar negeri, DBL Indonesia mendapat acungan jempol dari delegasi Broome.

“Broome Basketball Association merasa terhormat bisa menyebut para staf DBL sebagai ‘teman’ yang bisa diandalkan selama tur basketball dan kebudayaan yang kami jalani. DBL memiliki kelompok staf yang sangat fokus, yang berkomitmen penuh untuk mengerjakan segala hal yang mereka bilang bakal lakukan,” puji Rod McGrath, kepala delegasi Broome. 

“Yang jelas, banyak asosiasi basket dan olahraga lain di Australia bisa belajar dari keprofesionalan dan kemampuan DBL beserta seluruh stafnya,” lanjutnya.

Bukan Hanya WA

PADA 2009, kerja sama dengan Western Australia semestinya berlanjut menjadi pertandingan home and away. Tim muda WA dijadwalkan melakukan kunjungan balasan, bertanding melawan DBL Indonesia All-Star 2009 di Surabaya. Kemudian tim DBL yang kembali ke Perth, mengulang pertandingan di sana.

Namun, pada perkembangannya, kerja sama justru meluas. Bukan hanya dengan WA, DBL menyambung kerja sama dengan Darwin Basketball Association (DBA) di negara bagian Northern Territory.

Program ini pun di-launching ulang. Pada 18 Agustus 2009, namanya menjadi DBL Australia Games 2009.

Lewat program baru ini, tim U-18 Darwin terbang duluan ke Surabaya, melawan DBL Indonesia All-Star 2009 di DBL Arena pada 17 Oktober 2009. Kemudian, tim DBL terbang ke Perth, melawan tim muda WA pada 24 Oktober.

“Setelah kunjungan perdana DBL ke Perth, disusul dengan kunjungan tim Broome ke Indonesia, nama DBL menjadi semakin terkenal di kalangan basket Australia. Manajemen basket di Perth juga mengetahui bahwa Darwin ingin ikut merasakan serunya bertanding bersama DBL. Jadi, mereka akan menunda kunjungan ke Indonesia sehingga Darwin bisa memanfaatkan kesempatan pertama ini (2009, Red),” kata Martin Newbery, wakil pemerintah Australia Barat di Indonesia.

“Luar biasa rasanya melihat DBL dan tim-tim Australia bermain bersama seperti ini. Ini membangun hubungan persahabatan dan pengertian antar-sesama anak muda dari kedua negara, membantu kita semua untuk belajar lebih banyak dari satu sama lain dan meningkatkan kemampuan di bidang basket,” lanjutnya.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY