ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Tim putra SMA Kolese Kanisius saat lawan SMA Permai

Setelah berhasil menumpas perlawanan SMA Permai pada laga perdana, kepercayaan diri pasukan SMA Kolese Kanisius semakin meningkat. Kali ini Kanisius akan berhadapan salah satu lucky draw, SMA Advent 1. PAJ (julukan SMA Advent 1), tahun kemarin gagal melangkah maju setelah dikalahkan oleh SMAN 18 Jakarta pada babak awal. Maka di tahun PAJ tidak ingin mengulangi hal yang sama. Bahkan, mereka ingin membuat kejutan dan menghentikan nama besar Kanisius.

Bagi Ludwig Kioshi, kapten tim PAJ persiapan mereka sudah mencapai hampir 100 persen. Student athlete kelas XI itupun mengaku sudah berlatih rutin selama ini. Timnya juga mempunyai chemistry yang baik, kekuatan mental yang cukup untuk melawan tim tangguh dan lihai menggiring bola.

Untuk menghadapi Kanisius, mereka akan bermain lebih berhati-hati. Coach PAJ, Michael Kristian Hezkiel menyebutkan bahwa dia telah melihat track record lawan yang lebih agresif pada saat menyerang maupun bertahan. “Kanisius tim yang cukup bagus. Saya sudah lihat rekaman game mereka. Tim PAJ sudah berlatih fisik, individual dan team work. Dan yang paling ditekankan sekarang yaitu menutup pergerakan para pemain mereka,” paparnya.

PAJ sendiri mempunyai play maker andalan yaitu Miquel Marbun. Garda PAJ itu bisa mengatur tempo permainan, membuat strategi proporsional sesuai dengan keadaan lapangan. “Miquel bisa memiliki visi bermain yang bagus. Dia bisa membaca permainan, tim akan mengandalkan dia,” cetus coach PAJ.

Sementara itu, Kanisius yang membawa bekal kemenangan atas runner up tahun lalu mempunyai banyak pekerjaan rumah. Sang pelatih, Rizky Djauhariansyah menuturkan timnya masih banyak melakukan kesalahan. “Anak-anak masih melakukan kesalahan seperti turn over. Komunikasi antar tim juga masih belum baik, help defense dan transisi masih jadi evaluasi buat tim,” ujar Rizky

Di sisi lain, Kanisius memiliki dengan pemain yang cepat, serta kemampuan individual yang cukup. Tim yang bermarkas di Menteng Raya itu punya dua big man berposisi center yaitu Leander Gunawan dan Patrick. Pergerakan mereka di bawah ring patut diwaspadai.

“Strateginya yang dipakai sama kayak pas lawan Permai, nggak ada perubahan karena saya pun belum tau kekuatan lawan seperti apa. Kita fokus dan tonjolkan sama apa yang sudah pernah kita latih,” ungkap coach berusia 24 tahun tersebut.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY