Tim putra SMA Semesta Semarang lolos ke fase berikutnya usai mengalahkan SMAN 1 Klaten, Minggu (30/1) kemarin. Mereka akan bersua SMA Kr. Satya Wacana di laga berikutnya. Duel keduanya mengingatkan pada pertandingan dramatis di Honda DBL Central Java Series 2019 – South Region.
Kala itu, kedua tim sama-sama hanyut dalam sengitnya pertandingan. Bahkan, laga itu sampai memasuki babak tambahan (overtime) ketika skor keduanya seimbang, 22-22 di akhir kuarter empat. Namun, anak-anak Satya Wacana yang tampil ngotot, berhasil membendung putra Semesta. Mereka sukses meredam Semesta dengan skor 34-22, dan lolos ke babak big eight.
Hari ini (31/1) mereka kembali bertemu dengan situasi yang tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama memperebutkan posisi di big eight. Namun, kini anak-anak Semesta lebih diuntungkan, karena lebih dulu menjajal lapangan dan menuai kemenangan melawan SMAN 1 Klaten.
Dari laga sebelumnya melawan SMAN 1 Klaten, Rizky Teguh, pelatih Semesta masih belum cukup puas dengan permainan anak didiknya. Menurut coach Rizky, anak-anak Semesta masih sering melakukan foul yang tidak perlu sehingga merugikan tim. Dirinya ingin para pemainnya bisa lebih memaksimalkan postur tubuh yang mereka miliki.
“Yang harus diminimalisir dari tim Semesta di laga kemarin adalah fouling yang nggak penting. Saya akan push mereka untuk memaksimalkan tinggi badan mereka di paint area lawan,” tegasnya.
Putra Semesta sendiri memiliki keuntungan karena didominasi oleh banyak pemain yang memiliki postur tinggi. Mereka memang mendominasi di sepanjang pertandingan kemarin. Namun, mulai mengendur di kuarter akhir. Catatan dari coach Rizky harus segera mereka selesaikan sebelum memulai laga.
Sementara dari sisi lawan, Rendy Fernando, pelatih Satya Wacana, juga ingin memaksimalkan postur tubuh pemainnya. “Porsi latihan selama ini tetap sama, cuma paling saya adjust di smallman aja. Saya push mereka agar mau attack lebih,” tungkasnya. (*)
