SEJAK 2005, Proteam telah menjadi official game ball Developmental Basketball League (DBL). Bola ini buatan Indonesia. Sama dengan liga pelajar terbesar itu, Proteam juga berasal dari Jawa Timur.
Bergabungnya Proteam sebagai bola resmi DBL merupakan satu lagi contoh ketidaksengajaan yang sama-sama menguntungkan. Pada awal 2005, pihak DBL sebenarnya melakukan pertemuan dengan sebuah produsen minuman. Di pertemuan itu, hadir pula Thomas More Soeharto, direktur PT Inkor Bola Pasifik, produsen bola Proteam.
Kebetulan, manager produk minuman itu dan Thomas satu almamater ketika masih SMA di Malang. Hari itu, DBL memang tidak menemukan kesepakatan dengan produk minuman yang diharapkan. Tapi, hari itu DBL justru deal dengan Proteam.
Pada tahun kedua kompetisi, DBL sudah mendapatkan bola khusus, lengkap dengan logo kompetisi. Sejak 2005, DBL pun selalu menggunakan bola dari Proteam.
“Kami benar-benar bangga memakai bola Proteam. Merek ini asli Indonesia, buatan Indonesia. Bukan hanya itu, merek ini juga berasal dari Jawa Timur, sama seperti DBL. Kami adalah satu-satunya liga di Indonesia yang tidak segan memakai produk buatan negeri sendiri,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL.
Sayang, pemilik PT Inkor Bola Pasifik, KP Soenaryo Adikoesoemo, tidak sempat melihat kiprah bolanya terus menyebar di Indonesia. Pada November 2008, hanya beberapa hari sebelum peluncuran Honda DBL 2009, beliau meninggal dunia.
Kini, di tangan sang putra, Andrew Putra Adikoesoemo, PT Inkor Bola Pasifik terus bergerak. Proteam terus menjadi official game ball DBL. Bahkan, bola-bola berlogo DBL itu kini bisa didapatkan di berbagai gerai kondang, seperti Carefour, Hypermart, di berbagai penjuru Indonesia.
“Sebagai generasi penerus, saya bangga dapat meneruskan kerjasama dengan DBL. Kemajuan DBL sangat pesat, dapat menggaet interest dari atlet-atlet muda Indonesia untuk berpartisipasi. Kami satu visi dengan DBL. Bersama DBL, kami dapat membantu perkembangan basket dalam negeri. Mulai dari awal merintis dulu, hingga DBL sebesar sekarang, kami terus berjalan bersama. Ke depannya, kami berharap dapat terus berpartisipasi di DBL dan membantu perkembangan basket di Indonesia,” ujar Andrew.