ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Sebelum kondisi pandemi, para pendukung SMAN 20 Surabaya yang tergabung dalam Twyster 1989 ketika mendukung timnya berlaga di Honda DBL East Java Series 2019 silam

Jagad media sosial (medsos) sempat dibuat ramai dengan salah satu chants dari pendukung tim kesayangan ketika bertanding. Ternyata lagu tersebut merupakan anthem dari salah satu suporter sekolah di Surabaya, yaitu SMAN 20 Surabaya.

Pendukung yang memiliki nama Twyster 1989 itu memang mempunyai anthem yang begitu bermakna. Bahkan, lagu mereka kerap dipakai sebagai konten back song para pendukung Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia. Terbaru, mencuat ketika Timnas berlaga di piala AFF 2020 silam.

Muhammad Firman Abi Yasya, koordinator suporter Twyster 1989 menyebutkan bahwa, lagu tersebut memang dibuat oleh para seniornya terdahulu. Anthem itu dibuat sebagai bentuk dukungan dari pendukung buat tim SMAN 20 Surabaya yang berlaga di pentas Honda DBL East Java Series. Juga sekaligus sebagai identitas dari Twyster 1989.

“Itu memang dibuat agar semua orang bisa ingat kalau ini adalah anthem Twyster 1989 dari SMAN 20 Surabaya,” ucapnya. Secara lantunan nada, Anthem Twyster 1989 sendiri terinspirasi dari lagu salah satu penyanyi legenda Indonesia, Iwan Fals yang berjudul Sore Tugu Pancoran. “Jadi pendahulu kita ingin menekankan pada jargon Twyster yaitu lirik DISINI KAMI PERPIJAK, NAFAS KAMI UNTUKMU yang bisa ditemukan pada bagian reff,” tambahnya.

Lantunan anthem itu sendiri sudah ada dari angkatan keempat Twyster 1989 yaitu angkatan 2016-2017. Lalu, diperbarui oleh Adika Irgiy Fashan (Masgik),Himawan Ardi (pace), dan diaransemen oleh Rifky Gilang (pepeh). Twyster 1989 sendiri akronim dari Twenty Supporter. Mereka terbentuk sejak 10 Maret 2013. “Kalau 1989 itu merupakan berdirinya sekolah kami, SMAN 20 Surabaya,” tutur siswa kelas XII itu. Sempat viral karena lagunya yang menyentuh hati, cowok yang akrab disapa Abi itu turut senang.

Baca Juga: Twyster, Perpaduan Dukungan Guru dan Kreativitas Siswa

Baginya lagu itu bukan hanya bisa bergema ketika di pentas Honda DBL seri Jawa Timur saja. “Kami turut ikut senang dan harapan kami, bila ada orang menggunakan lirik anthem tersebut diusahakan untuk hal yang positif, membangkitkan semangat sebuah tim,” timpal cowok berusia 18 tahun itu.

Sebagai informasi tambahan, anthem Twyster 1989 sendiri sempat jadi perbincangan salah satu akun media sosial @iwanfals.id. Di salah satu postingan tersebut tertera bahwa chants ini memang diciptakan oleh anak-anak Twyster 1989. “Sebenarnya lagu sore tugu pancoran versi supporter itu di nyanyikan oleh Adik -adik supporter basket dari SMA Surabaya...Merinding ya guys..#SebelumPandemi,” tulis akun itu. (*)

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY