Wasit dan Crew Lakukan Tes PCR di GOR Prayoga

| Penulis : 

Tinggal satu hari lagi perjalanan panjang para peserta Honda DBL 2021 West Sumatera Series dimulai Sesuai aturan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku di setiap penyelenggaraan Honda DBL musim 2021-2022, seluruh peserta, mencakup pemain basket, dancer, serta ofisial tim wajib mengikuti tes Covid-19 dengan metode PCR. Termasuk wasit dan perangkat pertandingan, serta panitia dan crew yang terlibat.

Untuk itu, bertempat di pelataran GOR Prayoga, pada Jumat (10/12) sore ini para pemain, tim dance, ofisial tim, wasit, perangkat pertandingan, serta panitia melakukan swab tes PCR. Pengambilan sampel ini sendiri diambil melalui hidung dan tenggorokan itu, dilakukan oleh tenaga kesehatan yang didukung oleh Periksain selaku official supplier healthcare kegiatan ini.

Kewajiban melakukan tes PCR ini sesuai dengan pemberian persetujuan dari pemerintah yang dituangkan lewat surat bernomor IPW.7.1/187/D.VI.M.EKON/11/2021. Surat itu dikeluarkan dan ditandatangani Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo. Sebagaimana diketahui, Kemenko Perekonomian selama ini juga menjadi koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah luar Jawa-Bali. Jadi, semua izin kegiatan masyarakat di wilayah luar Jawa-Bali berada di bawah kementerian yang dipimpin Airlangga Hartanto itu.

Sejumlah ketentuan terkait penerapan prokes harus dijalankan oleh penyelenggara. Selain wajib tes PCR, seluruh yang terlibat wajib mendapat vaksin dua dosis,  serta wajib melakukan skrining menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Adapun tim yang dijadwalkan menjalani swab tes PCR pada hari ini, merupakan tim yang bertanding pada laga opening party Honda DBL 2021 West Sumatera Series, Sabtu besok. Adalah tim basket, dance, sekaligus ofisial dari SMA Don Bosco Padang, MA Ar-Risalah Padang, SMAN 12 Padang, serta SMA Pembangunan Padang.

Iqbal Salim selaku project officer Honda DBL 2021 Seri Sumbar, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan oleh DBL Indonesia untuk memperketat protokol kesehatan dalam pertandingan. “Tujuan kita membentuk iklim yang baik, agar pertandingan berjalan dengan aman dan nyaman. H-1 sebelum bertanding, semua peserta wajib mengikuti prosedur ini (tes PCR), yang difasilitasi sepenuhnya oleh DBL Indonesia,” ucap pria yang akrab disapa Iqbal itu.

Hasil tes swab PCR itu berlaku 2x24 jam sejak tes dilakukan. Apabila terlambat dari jadwal yang telah ditentukan, maka resiko keterlambatan akan ditanggung sendiri oleh peserta. Tim tersebut tidak bisa mengikuti pertandingan. ”Siapapun apabila dari hasil tes PCR terkonfirmasi positif Covid-19, yang bersangkutan tidak diperbolehkan datang ke venue. Baik itu panitia, wasit, atau peserta,” ujar Iqbal.

Jika ada yang positif atau tidak menjalani tes PCR, dengan sendirinya mereka akan tersaring melalui aplikasi PeduliLindungi. “Jadi, seandainya tetap memaksa datang ke venue sekalipun tetap tidak akan bisa masuk karena saat scan barcode akan ketahuan,” tambahnya. (cr-1)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Student Athlete Asal Bali Siap Nribun di Indonesia Arena!
Menuju Musim Baru: Mental Lebih Siap, SMAN 2 Merauke Optimistis Tatap Musim 2020
Menuju DBL Lampung: Putra Smansa Lampung Punya Sesi Curhat Bareng Pelatih
Putri SMAN 28 Jakarta Andalkan Teamwork Hadapi Zebaoth