Pertemuan ketiga kontra SMA Kharisma Bangsa secara beruntun di pentas Honda DBL Banten Series musim ini, jadi pertaruhan nama besar bagi UPH College. Sebab, sejak berjumpa di musim 2018, Eagles (julukan UPH College) belum pernah meraih kemenangan atas Kharisma Bangsa.
Terakhir, di musim sebelumnya (2019), UPH College menyerah dari Kharisma Bangsa di partai final. Setahun sebelum itu, Eagles terhenti partai semifinal. Padahal, secara pencapaian, mereka cukup menterang, dengan tiga gelar Honda DBL Banten Series (2011, 2014, 2017). Tentunya, partai ini akan jadi momen penebusan dendam lama Eagles atas Kharisma Bangsa.
Secara statistik tim, di musim ini anak-anak Eagles sendiri telah menceploskan 139 poin dalam tiga pertandingan terakhir. Dari lini pertahanan, Eagles juga cukup rapi. Salah satu buktinya, dilihat dari defensive rebound mereka yang menyentuh angka 83 kali rebound.
Mengenai lini serang, Bryan Manuputty dan kolega juga cukup berbahaya. Akurasi tembakan dua angka mereka berada di angka 44,4 persen. Perlu dipantau oleh Kharisma Bangsa, ketika anak-anak Eagles mendapatkan spot tembakan dua poin.
Sementara, jika secara individu, mereka juga punya Laurent Valentius Gunardi. Sosok bigman, yang doyan mengoyak ring lawan di paint area. Student athlete kelas XI itu sudah menyumbang 32 poin, 26 rebound, juga 7 block bagi UPH College. Berangkat dengan penuh kepercayaan diri, coach Andro Manuputty yakin tahun ini bisa jadi milik timnya.
Bukan tanpa alasan, segala persiapan dan juga pembentukan mental jadi modal utama anak-anak Eagles menghadapi Kharisma Bangsa musim ini. “Musim lalu, kami nggak jaga hati, banyak yang ingin tampil sendiri, tahun ini kami di atas mereka, anak-anak juga siap dan fokus dengan yang ada di lapangan,” tegasnya. (*)