STATUS penggembira coba dihindari oleh tim bola basket SMAN 3 Kota Tangerang dan SMA Saint John's Kota Tangsel saat keduanya bertemu di laga pembuka DBL Banten Series, Kamis (2/12). Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan di laga perdana tersebut agar bisa melenggang ke babak selanjutnya kompetisi bola basket antar pelajar ini.
Bagi SMAN 3 Kota Tangerang yang berada di kawasan Ciledug menegaskan kesiapannya untuk bisa menang. Secara tim dikemukakan Thomy Hendrawan pelatih SMAN 3 Kota Tangerang skuat asuhannya sudah siap meraih kemenangan.
"Tapi bukan pekerjaan mudah karena tim Saint John's memiliki sumber daya pemain yang cukup bagus, ditambah Saint John's juga punya coach yang berpengalaman tampil di DBL coach Agung. Tapi, kami siap memberikan yang terbaik pada pertandingan besok," ucap Thomy.
Dikemukakan Thomy, pasukannya saat ini telah dibekali latihan fisik untuk bisa mengatasi permainan Saint John's. Fisik menjadi pilihan saat berlatih lantaran selama pandemi covid-19 kemampuan fisik pemain mengalami penurunan.
"Saya juga punya keyakinan fisik yang baik akan membuat mental bertanding pemain juga meningkat. Mudah-mudahan hasil terbaik bisa kami raih," tutupnya.
Di kubu lawan pelatih Saint John's, Agung Christyanto meski mengaku persiapan yang minim karena digelar dalam waktu 30 hari, tim besutannya sudah menyatakan kesiapannya bersaing di DBL Banten Series termasuk menghadapi SMAN 3 Kota Tangerang.
Bahkan dalam beberapa pekan belakangan Audric dkk menjalani tiga pertandingan ujicoba untuk mengukur kemampuan terbaik tim. Tidak tanggung-tanggung dua tim jawara DBL dihadapi skuat asuhan mantan pelatih PON Banten tersebut.
Pertama adalah menghadapi juara DBL Jakarta Serie SMA Bukit Sion. Lalu, Jawara DBL Banten Series 2019 Kharisma Bangsa juga dijajal kemampuannya. "Hasil akhir bukan yang saya ingin lihat, tapi bagaimana pemain bermain sebagai tim. Lebih baik drop saat ujicoba tapi kami bisa lakukan evaluasi dan harapannya puncak penampilan mereka saat pertandingan nanti," ucap Agung.
Soal kekuatan SMAN 3 Kota Tangerang Agung mengaku blank atau buta kekuatan lawan. Pihaknya sudah melakukan scouting alias pemantauan tapi tidak menemukan informasi yang terkini dari lawan.
Hal yang sama juga dialami oleh Thomy, vakumnya kegiatan kompetisi selama dua tahun membuat pihaknya tidak tahu kekuatan terbaru Saint John's. "Kami memutuskan untuk mempersiapkan kemampuan diri sendiri ketimbang memikirkan kekuatan lawan. Saya yakin kalau secara tim siap, kami bisa meraih hasil optimal," pungkas Thomy. (apw)