Intensitas tinggi diperlihatkan tim putra SMA Fatih Bilingual School dan SMA Methodist sepanjang empat kuarter di gelaran final Honda DBL 2021 Aceh Series, Rabu (1/12) sore tadi. Akhirnya, Fatih sukses memastikan gelar perdananya setelah keluar dari bayang-bayang nama besar Methodist. Tim polesan Randy Tri Handoko itu meredam ambisi Methodist untuk mengunci gelar kelimanya dengan skor 59-47.
Kedua tim saling berbalas serangan sejak awal kuarter. Bahkan, Methodist sendiri sempat unggul pada babak pertama dengan skor tipis 14-13. Hanya saja, anak-anak Fatih tidak menyerah begitu saja. Mereka sendiri ngotot, demi menebus kekalahan empat tahun silam di partai final. Lewat trisula mereka, Sunnyl Ikbal, Muhammad Haikal, dan Habil, Fatih bisa menjaga ritme pertandingan.
Ketiganya pun patut diberi kredit lebih. Sunnyl sendiri sukses menceploskan 18 poin, 8 rebound, dan juga membukukan 6 steal selama bermain 27 menit 24 detik. Sementara, Muhammad Haikal turut mencetak double-double. Ia mencetak 12 poin dan 13 rebound selama 28 menit 4 detik di lapangan.
Pun demikian dengan Habil. Forward bernomor punggung 7 itu juga ikut berkontribusi. Membela Fatih sepanjang 34 menit 59 detik Habil menorehkan 10 angka plus 6 rebound bagi Fatih. Kendati demikian, sebenarnya Methodist tidak melepas kemenangan bagi Fatih begitu saja. Melihat statistik pertandingan, efektivitas kedua tim tidak jauh berbeda.
Secara catatan poin, keduanya pun sama-sama menceploskan 30 angka dari paint area. Field goals kedua tim pun tak beda jauh. Fatih berada di angka 24 persen, sementara Methodist di angka 25 persen. Margin kedua tim pun tidak berbeda jauh. Methodist hanya sekali kehilangan momentum di kuarter kedua, hingga terpaut 8 poin.
Hanya saja, anak-anak Fatih tak lengah hingga buzzer akhir berbunyi. Kemenangan ini begitu berharga bagi Fatih. Sebab, selain sukses revans, mereka juga bisa membuat sejarah. Dengan keluar sebagai juara baru gelaran Honda DBL Aceh Series. Coach Randy sendiri menyambut gembir kemenangan ini.
Buatnya, ini hasil dari jerih payah anak didiknya selama satu bulan terakhir. “Alhamdulillah kami bisa menang, ini berkat kerjasama tim, saya pun dibantu mentor saya coach Tedy Kelana yang berdiri sepanjang laga final hari ini (re: kemarin),” ucapnya. Lebih lanjut ia merasa lega bisa memberikan juara di tahun pertamanya. “Paling tidak kami bisa tidur nyenyak malam ini (re: semalam),” pungkasnya. (hth)
Baca juga : Mantap! Smandu atasi Smantiga, Raih Gelar 'Ratu' Seri Aceh