Perhelatan Honda Developmental Basketball League (DBL) 2021 Aceh Series, akan segera berlangsung. Tepatnya pada 27 November hingga 1 Desember mendatang di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh. Sebelum liga basket pelajar terbesar level SMA seri Aceh dimulai, para peserta turut serta dalam rangkaian technical meeting (TM) yang berlangsung, Minggu (21/11) lalu. Pada kesempatan TM, perwakilan dari 10 tim basket putra dan 6 tim putri serta tim dance, turut hadir mengikuti jalannya technical meeting.
Di kesempatan TM itu pula mereka diberikan bekal, juga edukasi mengenai protokol kesehatan (prokes) ketat yang sedianya akan diterapkan selama Honda DBL seri Aceh musim ini berlangsung. Muhammad Iqbal Salim, perwakilan dari DBL Indonesia menuturkan, prokes ketat ini jadi hal utama pada gelaran musim ini.
“Semua yang terlibat di sini, wajib menjalankan prokes, semua demi kenyamanan dan keamanan saat kompetisi berjalan,” terangnya. Aceh sendiri merupakan seri kedelapan penyelenggaraan Honda DBL musim 2021-2022. Sebelumnya juga telah berlangsung di Nusa Tenggara Barat, Palembang, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, dan D.I Yogyakarta.
Semua seri Honda DBL berlangsung dengan prokes ketat. DBL Indonesia sendiri sudah membuat buku saku mengenai prokes ketat yang akan dijalankan setiap serinya. Salah satu panduannya mengenai 3T (testing, tracing, treatment) yang dijadikan pijakan untuk melaksanakan Honda DBL musim ini. Salah satu yang harus diperhatikan adalah para peserta yang terdiri pemain, ofisial, dan para dancer wajib menunjukkan dua kali sertifikat vaksin untuk mengikuti liga basket ini.
Selain itu, semua yang terlibat juga akan dites Covid-19 dengan menggunakan metode PCR maupun antigen selama perhelatan Honda DBL seri Aceh berlangsung. Pada kesempatan TM, peserta dari tim basket, maupun tim dance, juga panitia terlebih dulu dites swab antigen sebelum memasuki area TM.
Itu dilakukan untuk menjaga keamanan selama technical meeting berlangsung, juga sebagai komitmen untuk menjalani protokol kesehatan. Vania Najwa, salah satu anggota tim dance dari SMAN 2 Banda Aceh menuturkan, pengalaman ia mengikuti TM, jadi satu hal yang ia percayai bahwa DBL Indonesia benar-benar menerapkan prokes selama event berlangsung nanti.
“Yang aku liat sejauh ini prokes dari DBL bagus banget, disitu juga sediain tes swab, terus juga panitianya juga pakai masker semua, kita yang ikut TM juga gunakan masker, jadi kaya ngerasa lebih aman sama lebih nyaman sih,” terangnya.
Senada dengan Vania, Aulia Sylmi salah satu pemain SMAN 4 Banda Aceh juga turut merasa aman ketika ikut TM. Baginya, langkah yang diambil oleh DBL Indonesia, meruapakan gebrakan nyata, agar basket kembali hidup lagi, setelah ‘tertidur’ satu tahun lebih belakangan ini. “Protokol kesehatannya sangat ketat dan kami pasti akan merasa aman, kakak panitia pun menjelaskan materi sangat jelas, Alhamdulillah dapat nomor undian yang sesuai harapan,” tandasnya.
Selain edukasi mengenai prokes ketat selama penyelenggaraan, di TM kemarin juga diadakan sesi drawing, guna menentukan posisi tim pada bagan kompetisi nanti. Dari sektor putra diprediksi akan berlangsung ketat. Dimana juara bertahan SMAN 1 Banda Aceh satu pool dengan finalis dua tahun silam, SMA Methodist Aceh. Namun, untuk melangkah ke fase selanjutnya, Smansa (julukan SMAN 1), harus menghadapi salah satu tim luar kota yaitu SMAN 1 Langsa untuk bisa menjaga asa mempertahankan gelarnya musim ini.
Pun demikian dengan bagan putri, salah satu tim kuat SMAN 1 Banda Aceh yang telah mengantongi tiga gelar juara seri Aceh secara beruntun akan berhadapan dengan juara bertahan dua tahun silam SMA Methodist Banda Aceh, guna menjaga posisinya di Honda DBL seri Aceh musim ini. Semua laga Honda DBL 2021 Aceh Series sendiri bakal ditayangkan secara livestreaming via aplikasi DBL Play. (hth)