Lanjutan perhelatan Honda DBL 2021 Bali Series hari kedua akan mempertemukan sang juara bertahan, SMAN 1 Denpasar kontra SMA Thomas Aquino tepat Kamis (18/11) sore. Hegemoni dari Smansa (julukan SMAN 1 Denpasar) memang tak diragukan lagi. Mereka menyabet titel kampiun sejak 2009.
Smansa hanya gagal meraih gelar juara pada musim 2012 dan 2013. Smansa kembali menunjukkan kebangkitannya di tahun 2014 hingga musim terakhir (2019). Kejayaannya di se-antero Bali dalam kelas pelajar SMA seakan sulit diruntuhkan.
Pun begitu, capaian mentereng Smansa ternyata tak menyilaukan Kuta Suyasa, pelatih Santano (julukan SMA Thomas Aquino). Ia percaya timnya dapat bermain dengan maksimal untuk meruntuhkan pertahanan lawan di lapangan nanti. “Skill individu dan akurasi tembakan dari tiap pemain sangat mumpuni, mereka harus kerjasama sebagai tim saat di lapangan,” tutur coach Kuta.
Pelatih berusia 41 tahun ini juga terus menggeber anak didiknya untuk disiplin dalam komunikasi dan helping kawan setim saat posisi bertahan. Upaya ini ia lakukan untuk membendung serangan dari Smansa. “Materi pemain lawan bisa dibilang cukup bagus, saya mewanti-wanti tim untuk selalu siap siapapun lawan kalian,” jelasnya.
Di lain sisi, Made Indra, pelatih Smansa masih ingin mempertahankan gelar kampiunnya. Ia meracik tim besutannya untuk memperkokoh lini bertahan mereka, guna membendung serangan dari Santano. Walaupun sempat vakum satu musim, coach Made percaya timnya dapat menyabet gelar juara lagi di pagelaran Honda DBL seri Bali musim ini.
Ia percayakan kekuatan timnya ada di komunikasi dan kerjasama antarpemain saat melakukan penyerangan atau dalam posisi bertahan. “Mental tim sangat-sangat baik dan percaya untuk game pertama hari ini, yang penting kita bisa solid kerjasama tim,” tutur coach Made.(ren)