Satu partai fase big eight antara tim putra SMAN 10 Bandung versus SMAN 1 Bogor jadi pertandingan yang tak boleh dilewatkan pada sore nanti. Keduanya sama-sama mulus di dua laga perdananya. Smansa (julukan SMAN 1) sukses meredam SMAN 3 Cimahi di partai perdananya dengan skor 60-12.
Dilanjutkan kemenangan atas SMAN 2 Cirebon (32-12) pada laga kedua jadi bekal yang baik buat Smansa melaju ke babak 8 besar hari ini. Ditambah mereka juga punya semangat dan kekompakkan yang luar biasa. Itu terlihat dari sebelum laga dimulai dimana mereka kerap meneriakan yel-yel penyemangat.
“Ya itu jadi lucutan buat kami, saya selalu tegaskan biasakan hal tersebut, sebagai cara untuk mengajarkan bentuk rasa cinta terhadap sekolah,” ucapnya. Baginya kedua kemenangan yang diraih memang jadi modal, namun bukan berarti anak didiknya bisa lebih santai menghadapi lawan berikutnya.
Bagi coach Hendra, semakin mendekati babak puncak, artinya para tim yang bertahan merupakan tim bagus. Persaingan pun akan semakin sulit nantinya. “Jangan cepat puas, siapa pun lawannya. Akan lebih banyak tantangan ketika mendekati babak puncak,” tambahnya. Sementara dari sisi lawan, Sepuluh (julukan SMAN 10) juga punya modal kemenangan.
Mereka sukses meredam SMAN 8 Bandung dengan skor 40-25. Begitu pun dengan SMAN 1 Cikarang Utara (45-30). Dua laga dengan keberhasilan menceploskan poin diatas 40 angka, jadi nilai plus bagi Sepuluh yang musim ini mengusung misi untuk bisa bersaing lebih.
Bersua melawan Smansa, Sepuluh sendiri berharap bisa menjaga konsistensi dua pertandingan sebelumnya. Evaluasi yang disampaikan oleh coach Hermana Maulana ketika melawan SMAN Cikarang Utara nyatanya bisa diimplementasikan dengan baik oleh anak didiknya. Itu yang juga ia harapkan kala anak didiknya bersua Smansa hari ini.
Pola dari tim harus bisa dijalankan dengan baik, memanfaatkan area three point untuk cetak poin jadi salah satu catatan kami,” terangnya.
Namun, kemenangan di dua laga awal ini, tidak menjadikan mereka over confident. Justru, coach Herman ingin, anak didiknya banyak belajar, juga terus mengembangkan game plan agar tidak kecolongan di pertandingan selanjutnya. “Semakin melangkah jauh, lawan akan semakin sulit, kami tidak melakukan scouting, tapi semangat mereka membuat mereka terpacu untuk menang,” tungkasnya. (*)