Sama-sama telah mencicipi dua pertandingan, baik tim putra SMAN 1 Purwakarta maupun SMA BPK Penabur Cirebon bakal berjibaku pada Sabtu (13/11) hari ini, di fase big eight demi memperebutkan satu tempat di semifinal Honda DBL 2021 West Java Series. Pertandingan ini akan disiarkan secara live streaming via aplikasi DBL Play pada pukul 18:00 WIB sore nanti.

Ubasa (julukan SMAN 1) dan BPK Penabur Cirebon sama-sama membawa bekal kemenangan yang berarti. Di luar dugaan, Ubasa sukses meredam perlawanan SMAN 2 Bandung, yang berstatus runner-up Honda DBL West Java Series 2019 di laga pertamanya. Tren positif Ubasa terus berlanjut, kala mereka berhasil menumbangkan SMAN 20 Bandung (Twenty) di laga keduanya.

Itu sekaligus mengantarkan mereka melangkah ke babak 8 besar. Kemenangan yang diperoleh tim polesan Amin Nudin tersebut begitu berharga. Sebab, hasil manis itu tidak diraih dengan mudah begitu saja. Terlebih, coach Amin punya catatan besar, ketika memenangi laga kontra Twenty di partai kedua. “Ada sistem dan pola yang tidak jalan ketika lawan SMAN 20,” ucapnya.

Namun, Ubasa sendiri tetap fokus demi partai penentu sore ini. Secara kekuatan tim, mereka juga masih akan diperkuat Raka Dwi Nata, guard Ubasa yang jadi top leaders point bagi timnya. Pemain kelas XII itu sudah membukukan 27 poin, 6 rebound, dan 6 assist di dua laga sebelumnya.

“Mentalitas anak-anak harus lebih diperbaiki, jangan banyak melakukan kesalahan kecil yang merugikan tim,” pesan coach Amin. Sementara, dari sisi lawan, dua kemenangan yang disabet BPK Penabur Cirebon jadi hal perlu diwaspadai oleh Ubasa. Sebab, mereka berhasil melumat lawannya, dengan mencetak poin lebih dari 70 angka.

Itu menunjukkan daya gedor mereka sangat tajam. Terlebih mereka punya Likemo Victor Deo, pemain guard yang jadi mesin poin bagi BPK Penabur Cirebon. Student athlete kelas XII itu telah menceploskan 28 poin, 4 rebound, juga 3 assist, selama bermain di dua game terakhir. Kendati sedang dalam peak performance, coach Hengky meminta anak didiknya tidak jemawa.

Ia menuturkan, bahwa belum terlalu tahu secara detail kekuatan dari lawannya ini. Sedikit banyak, ia meraba lawannya, dari tayangan ulang pertandingan yang bisa disaksikan di kanal YouTube DBL Play. Ditambah, coach Hengky juga punya catatan menyoal performa terakhir timnya.

“Mereka kurang triangle, jadi terlalu banyak dribble, padahal saya minta main simpel aja, ada kans masuk,” terangnya.  “Anggap semua laga ini final, ikuti apa yang pelatih katakan,” tambahnya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya