Tangis Ericha Putri Amelya sontak pecah saat berjalan meninggalkan Gelora Pancasila. Leader Shangkara Dance Crew ini tidak mampu menyembunyikan kesedihannya atas hasil pertandingan tim basket putra SMAN 1 Pandaan melawan SMAN 1 Mojokerto. Smanda harus menelan kekalahan 33-37 pada Honda DBL 2021 East Java Series.
Dara 18 tahun itu sempat menangis sesenggukan. Perlu beberapa saat baginya untuk menguasai diri. Tak cuma dirinya yang menangis, mata Shangkara Dance Crew lainnya juga terlihat sembap.
"Kami ini kan tim dadakan banget, tapi kekeluargaan langsung dapat. Kami juga diharapkan bawa yang terbaik buat sekolah. Tapi nyatanya ini hasil yang terbaik, jadi sama teman-teman terharu," kata cewek yang akrab dipanggil Icha.
Dengan kekalahan yang dialami tim basket itu praktis Shangkara Dance Crew juga tidak punya kesempatan lagi untuk tampil di UBS Gold Dance Competition 2021. Kecewa tak dapat ditampik. Tapi apa mau dikata. Mereka harus terima kenyataan.
Icha menceritakan perjuangan berat harus dialami Shangkara Dance Crew demi unjuk gigi di UBS Gold Dance Competition. Cewek kelas XII ini masih ingat betul kebingungan yang dirasakannya saat tidak ada yang mengikuti seleksi online untuk tim dance Smanda.
"Kami terpaksa rekrut teman-teman lama dan adik kelas. Selama dua minggu penuh kami latihan non-stop," ucap Icha.
Latihan tanpa henti itu berbuah bencana. Hanya tiga hari sebelum tampil, satu orang anggota Shangkara Dance Crew terjatuh sakit dan tidak bisa berpartisipasi. Tim yang semula punya anggota sepuluh orang terpaksa harus berangkat sembilan saja.
"H-3 kami harus ubah koreo. H-2 ada satu lagi yang sakit tapi untung bisa ikut tahun ini. Banyak sekali kejadian nggak terduga selama persiapan kami," ujar Icha.
Tak berhenti sampai di situ. Mereka harus lembur sampai malam di sekolah untuk menyelesaikan properti. Shangkara Dance Crew memilih tema Disney Princess Jasmine. "Putri Jasmine ini sosok yang mandiri dan semangat dalam menjalani hidup. Karakter ini relate banget dengan kami," tuturnya.
