Frateran Tingkatkan Latihan, Smanisda Atur Makan

| Penulis : 

Honda DBL 2021 East Java Series yang bakal berjalan sengit karena musim ini menerapkan sistem knock-out membuat semua tim mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Sebab, sekali kalah mereka otomatis langsung tersingkir. Hal itu pula yang dirasakan SMAN 1 Sidoarjo dan SMA Frateran Surabaya.

Kedua tim putra dari sekolah tersebut akan saling berhadapan pada hari kedua Honda DBL 2021 East Java Series, Kamis (28/10).

Pelatih SMA Frateran Surabaya, Timothy Krisnadi mengarahkan anak didiknya meningkatkan intensitas latihan menjelang pertandingan. “Intensitas latihan saya tambah. Baik secara offense dan defense sama rata. Saya minta anak-anak main smart dengan memanfaatkan setiap peluang yang ada di lapangan," ucap pelatih kelahiran Surabaya itu.

Mengingat chemistry pemainnya yang kebanyakan sudah terbangun sejak sekolah menengah pertama, pelatih berusia 20 tahun ini lebih percaya diri. Ia menekankan pada anak asuhnya untuk tidak terlalu gugup serta memikirkan tertekan pada pertandingan pertama .

“Saya mungkin lebih menekankan persiapan mental para pemain untuk bermain have fun saja. Pasti ada kegugupan di antara pemain karena sudah tidak bermain selama hampir dua tahun. Tapi it’s okay yang penting bermain enjoy. Tak usah terbebani,” ujar Timothy.

Serupa dengan SMA Frateran Surabaya, SMAN 1 Sidoarjo yang akan menjadi lawannya mempunyai persiapan yang cukup matang di laga ini. Guard Smanisda -julukan SMAN 1 Sidoarjo- Avindra Noverian Rahardjo membagikan apa yang telah di persiapkan untuk laga besok.

“Pelatih meningkatkan intensitas latihan seperti menambah porsi latihan fisik, fundamental, dan sebagainya,” ujar pemain yang biasa dipanggil Avin itu. Tidak ingin tersandung di laga awal, Avin mengungkapkan bahwa timnya akan bermain fleksibel di laga pertama sesuai arahan pelatih Smanisda Aditya Febrianto.

Faktor kesehatan merupakan faktor penting yang ada dalam pertandingan pula. Di tim SMAN 1 Sidoarjo, Avin mengungkapkan bahwa pelatih sangat mempedulikan kesehatan mereka. Dan saran yang diberikan pelatih diterima baik oleh Avin dan teman- teman timnya.

"Mengingat pandemi, pelatih mengingatkan untuk menghindari cedera. Kami juga diarahkan untuk mengurangi konsumsi makanan yang berminyak, minuman terlalu dingin, dan sebagainya. Sampai jam istirahat kami diarahkan. Sesuai arahan dari pelatih tidur sebelum jam 10 malam," ujar pemain yang berusia 17 tahun itu.

Kedua sekolah ini tidak mematok target tertentu. Mereka sama-sama menargetkan menggugurkan siapapun lawan yang akan dihadapi di lapangan.(rio)

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp