Panitia Honda DBL 2021 East Java Series mulai menggelar tracing lewat swab test PCR untuk para pemain, Selasa (26/10). Peserta pun menyambut positif hal tersebut. Meskipun beberapa peserta harus menahan sakit karena pengambilan sampel lewat hidung dan mulut.
Swab test PCR yang didukung oleh National Hospital itu merupakan salah satu protokol kesehatan (prokes) yang haru dijalani peserta sebelum pertandingan. Sebelumnya mereka juga dipastikan sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis.
Swab test PCR tersebut sepenuhnya difasilitasi oleh DBL Indonesia. Semua pemain dan ofisial tim SMA Cita Hati East, SMA Kosayu Malang, SMAN 17 Surabaya, dan SMAN 8 Surabaya sudah menjalani test. Mereka merupakan tim yang akan bertanding di laga pembuka.
Peserta menilai fasilitas yang diberikan DBL Indonesia itu sangat membantu. Mochammad Wildan, asisten pelatih SMA 8 Surabaya, mengungkapkan tes Covid-19 itu menunjukkan DBL Indonesia menjalankan betul prokesnya.
“Semua pemain kami yang akan berlaga besok sudah melakukan test PCR pagi tadi. Menurut saya, hal itu sangat bagus dan membantu kami. Bagaimana pun kami juga harus memastikan keselamatan anak-anak yang ikut kompetisi," ujar Wildan.
Sementara itu, forward SMAN 17 Surabaya, Adriyans Jusa Hutapea berpendapat bahwa swab PCR yang dilakukan tidak hanya melindungi tim dan sekolahnya saja, tapi semua pihak yang akan terlibat.
“Prokesnya keren. Fasilitas venue juga cukup lengkap. Jika kami tidak melakukan tes PCR ini, kan kami tidak tahu kondisi kami terpapar Covid atau tidak," ujar siswa kelahiran Madiun tersebut.
Adriyan mengatakan, meskipun DBL Indonesia sudah melakukan deteksi dini, namun menurutnya semua pemain harus disiplin menjaga diri.“Walaupun sudah dapat swab PCR dari DBL, kami semua tentu harus bertanggung jawab atas diri kami sendiri. Saya harap semua kita semua bisa sama-sama disiplin prokes,” ungkap Adriyan.
Selain pemain, swab test PCR yang digelar Selasa (26/10) juga diikuti perangkat pertandingan, termasuk wasit.(rio)
