Prokes Honda DBL Sejalan dengan Kebijakan Sekolah

| Penulis : 

Technical meeting Honda DBL 2021 East Java Series (Seri Jatim) yang digelar Jumat (22/10) di Gelora Pancasila berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Ada satu materi utama yang disampaikan di awal oleh panitia. Materi ini yang tak ada pada tahun-tahun sebelumnya. Yakni, terkait dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pertandingan.

Penyampaian materi prokes itu dibawakan oleh medical advisor DBL Indonesia, dr Pratama Wicaksana Wijaya. Nama yang satu ini tak asing di dunia olahraga. Ia merupakan dokter tim sepak bola Persebaya. Dokter yang kini sedang mengambil spesialisasi kedokteran olahraga itu menjelaskan dengan gamblang soal penerapan prokes selama penyelenggaraan Honda DBL 2021 East Java Series. 

Secara garis besar, prokes yang dijalankan DBL Indonesia menjalankan fungsi 3T. Yakni testing, tracing, dan treatment. Prokes ini sudah dibahas dan mendapatkan persetujuan sejumlah kementerian. Yakni, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) selaku koordinator PPKM Jawa-Bali, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Olahraga.

Dalam prokes itu diatur panduan umum dan syarat utama. Panduan umum mencakup aturan jaga jarak, pengecekan suhu badan, hingga kewajiban penggunaan masker ganda. Sedangkan syarat utama mencakup kewajiban vaksin dua kali, penggunaan aplikasi PedulILindungi, dan PCR test.

Ketatnya prokes yang diterapkan DBL Indonesia mendapatkan apresiasi dari para peserta. Semua menyambut positif. Apalagi banyak sekolah selama ini menggelar latihan -untuk persiapan Honda DBL- juga telah menerapkan prokes ketat.

“Saya pikir (prokes Honda DBL) sudah memenuhi kriteria. Kami di sekolah juga sudah menerapkan prokes sangat ketat juga untuk anak-anak,” kata Novan Ali, manager tim SMA St. Louis 1 Surabaya.

Novan mengatakan, sejak mendengar adanya gelaran Honda DBL 2021 East Java Series, ia langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua. “Saya menggelar zoom meeting dengan orang tua. Mereka antusias mengizinkan anaknya ikut Honda DBL, baik basket maupun dance-nya,” jelas Novan.

Sejak adanya izin dari orang tua itulah, SMA St. Louis 1 Surabaya langsung menggelar seleksi. Selama seleksi itu, Novan menjaga betul penerapan prokes. “Hal itu sebagai bentuk tanggungjawab kami. Sebab ini bukan sekadar menyangkut keselamtan dan kesehatan siswa, tapi juga orang tua mereka yang di rumah,” jelasnya.

Salah satu prokes yang dijalankan SMA St Louis 1 Surabaya untuk peserta basket dan dance adalah kewajiban swab tes antigen. “Tiap senin kami adakan tes,” kata Novan.

Ketatnya prokes yang dijalankan penyelenggara Honda DBL juga mendapat apresiasi SMA Gloria 1 Surabaya. Pelatih kepala Desandrew Pudyo Tinoto mengungkapkan jika hal itu sejalan dengan prokes yang diterapkan sekolah mereka.

"Bagus banget malah. Di era pandemi begini ya mesti ketat buat penanggulan Covid-19. Jangan sampai jadi kluster baru," ucap coach Desandrew.

Selama ini demi meminimalisir resiko terpapar virus Covid-19, SMA Gloria 1 membuat gelembung (bubble) untuk tim yang akan berlaga di Honda DBL. Semua pemain dilarang beraktivitas di luar sekolah dan rumah. Hal itupun dilakukan dengan senang hati sesuai kesepakatan di awal antara sekolah dan orang tua.(tya)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan