Tim putri SMAN 3 Jakarta akan menghadapi ujian perdananya kala bersua SMAN 71 Jakarta pada sore nanti. Ini adalah pertemuan kedua antara dua tim dengan torehan prestasi yang mentereng. Terakhir keduanya berjumpa di fase Grup B Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2018.
Waktu itu putri Teladan (julukan SMAN 3) berhasil menaklukan Sapta Eka (julukan SMAN 71), dengan keunggulan 36-23. Bagi Teladan kemenangan itu memiliki arti besar. Sebab, dengan kemenangan tersebut, menyelamatkan Teladan lolos dari grup maut untuk melaju ke semifinal Honda DBL DKI Jakarta Series tiga tahun silam.
Secara capaian Teladan sendiri cukup apik. Mereka merupakan pemegang 3 gelar trofi Honda DBL seri Ibu Kota (2013, 2014, 2016).
Belum lagi catatan tampil di partai final, putri Teladan sudah mencicipi 6 final Honda DBL DKI Jakarta (2012-2014, dan 2016-2018). Namun, kendati lebih mentereng, tak membuat tim besutan Nina Yunita itu tinggi hati.
Coach Nina mengingatkan bahwa prestasi itu ditorehkan oleh pemain berbeda. Namun, punya makna yang mendalam. Dirinya kerap memberikan wejangan, untuk bisa tampil lepas dan jadikan catatan itu motivasi lebih bagi timnya.
“Materi pemain sekarang sudah berbeda, tapi mereka harus terpacu untuk bisa lebih baik dari kakak kelasnya,” ucap coach Nina. Pelatih berusia 44 tahun itu menyebutkan musim ini Teladan banyak dihuni pemain baru.
Sekitar 7 pemain bestatus rookie dalam timnya akan turun membela Teladan. Ia yakin kehebatan rookienya tak kalah dengan pemain senior lainnya. “Kita ikut di musim ini karena anak-anak semangat, saya percaya semangat mereka bisa membangun optimisme tim tahun ini,” ucapnya.
Di lain sisi, coach Nina juga akan memaksimalkan komposisi pemain yang ada guna bersua Sapta Eka tahun ini. “Saya harapkan adanya alumni bisa sharing pengalaman bertanding untuk adik kelasnya,” tandas coach Nina.
Satu pesan yang ia tekankan pada anak didiknya adalah saling menguatkan antar pemain dalam tim. “Honda DBL ini pestanya anak basket SMA, yang penting fight dulu, nggak usah pikir macam-macam, enjoy the game girls!” pungkasnya. (*)