SMA Al-Izhar Pondok Labu (AIPL) berhasil lolos dari ujian pertamanya kala bersua dengan SMA Kolese Kanisius di Gelanggang Remaja Cempaka Putih. Mereka menang di ‘kandang’ Kanisius dengan skor 54-48. Hasil tersebut membawa AIPL melaju ke babak sweet sixteen alias babak 16 besar menantang SMA Labschool Kebayoran (Labsky) yang sebelumnya berhasil menaklukan SMAN 91 Jakarta.
Secara statsitik, sebenarnya anak-anak Menteng Raya lebih bisa bermain efektif di bawah ring. Dari 48 poin yang dicetak, 42 poin diantaranta dicetak di paint area. Namun, penggawa AIPL bisa bermain cerdik. Mereka mampu menghasilkan 18 poin dari kesalahan turn over yang dilakukan Kanisius.
Pertandingan sendiri berlangsung ketat. Sepanjang laga, kedua tim saling jual beli serangan. Rayhan Alfaro lewat tembakan dua angka, berhasil membawa AIPL unggul atas Kanisius, 2-0 mereka memimpin. Tak kendur, Kanisius yang membawa misi mempertahankan kemenangan di ‘rumah sendiri’ membalas.
Lewat dua angka dari Albert Fo, Kanisius menyamakan keadaan skor berubah 2-2. Terus menekan, Kanisius berhasil unggul atas AIPL. Tim besutan Rizky Djauriansyah tersebut bisa mencetak 8 poin sampai lima menit pertama. Hanya saja, semangat juang anak-anak AIPL tak mengendur.
Mereka justru bisa merubah keadaan. Mengembalikan keunggulan mereka di kuarter pertama. Empat poin tambahan dari Alfaro mengunci keunggulan AIPL atas Kanisius 15-8. Pemain Kanisius, Albert Fo kembali masuk di kuarter kedua. Pemain nomor 11 itu menceploskan bola untuk memangkas ketertinggalan, 15-10 AIPL masih unggul.
Di kuarter kedua ini, Kanisius bisa unggul atas AIPL. Mereka mampu mencetak 16 poin, sementara AIPL hanya bisa menambah 11 poin. Tapi, AIPL bermain lebih tenang. Center mereka, Ahmad Adrian Maulan piawai mengonversi poin di bawah ring. Pemain berusia 15 tahun itu cetak double double.
Dengan rincian 19 poin dan 13 rebound. Permainan tenang itu terus diperlihatkan AIPL. Meksi dari sisi Kanisius mereka terlihat ngotot mencuri kemenangan, Kuarter ketiga masih milik AIPL skor 39-29. Memasuki kuarter penentu, Kanisius coba berusaha gedor pertahanan lawannya. Di kuarter keempat ini mereka bisa unggul.
Albert Fo dkk ceploskan 19 poin ke dalam ring, sementara AIPL hanya bisa menambah 15 poin, Namun sayang, perjuangan Kanisus harus terhenti. Sebab, tambahan poin tersebut belum bisa membantu Kanisius menang atas AIPL. Hingga buzzer berakhir AIPL menang 54-48.
Kemenangan tersebut juga meninggalkan catatan untuk dievaluasi. Apalagi, mereka akan bersua Labsky, lawan yang pernah berjumpa dengannya dua tahun silam. "Saya belum puas dengan permainan kali ini. Mereka masih naik turun performanya," cetus coach Tika, pelatih kepala AIPL.
Kedepannya pelatih berusia 28 tahun itu akan terus menambah nyali bertanding timnya. "Saya selalu memotivasi mereka. Mental mereka sudah siap melawan Labsky nanti,” pungkas coach Tika. (*)