DBL Indonesia bareng Astra Honda Motor (AHM) berkomitmen menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat pada penyelenggaraan Honda DBL musim 2021-2022. Sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah. Hal itu ternyata disambut baik oleh para tim pendaftar. Salah satunya pengawa SMA Al-Ma’ruf Jakarta (Ababil). Tim asal Ciracas, Jakarta Timur itu juga telah menerapkan prokes ketat sedari awal.
Bukan hanya sudah memenuhi kewajiban vaksin dua dosis, rencananya tim besutan Angga Muhammad itu juga akan menerapkan sistem gelembung atau karantina mandiri ketika rangkaian pertandingan Honda DBL 2021-2022 DKI Jakarta Series yang akan berlangsung 7 - 23 Oktober mendatang. Hal itu disampaikan salah satu penggawa Ababil, Ivanoor Kurniawan.
“Iya rencana kita mau sewa tempat dekat venue, biar lebih mudah melakukan karantina anggota tim jadi saat bertanding nanti kondisinya aman semua,” ucapnya. Rencana tersebut memang sedang dirembukan untuk dipastikan lagi oleh penggawa Ababil. Namun, menurut Ivan, hal itu lebih baik dilakukan, untuk menjaga ketertiban para pemain. “Jadi, kita bisa saling jaga satu sama lain, biar dari lapangan langsung pulang ke tempat karantina,” tuturnya.
Ivanoor Kurniawan (11) pemain SMA Al-Maruf Jakarta (DBL Indonesia)
Keputusan penggawa Ababil untuk kembali berlaga di Honda DBL Seri Ibu Kota musim ini pun didukung penuh oleh pihak sekolah dan orang tua masing-masing. Apalagi, DBL Indonesia bareng Astra Honda Motor (AHM) selaku penyelenggara berkomitmen menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah.
“Alhamdulillah, sekolah nggak menahan soal Honda DBL ini, izin juga dibantu sekolah,” timpal Ivan. Mengenai evaluasi tim, Ivan sendiri menyatakan bahwa timnya masih harus menguatkan lini pertahanan.
Perjalanan putra Ababil yang terhenti di semifinal regional Jakarta Timur membuat mereka banyak berbenah. Utamanya mengenai lini pertahanan. Ivan pun berharap supaya tak takut hadapi lawan-lawannya nanti. “Main harus fokus, have fun, dan anggap setiap pertandingan itu final,” pungkasnya. (*)