Pekan ini jadi minggu pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di DKI Jakarta, setelah PTM dilangsungkan sejak 30 Agustus lalu. Sejauh ini, di minggu pertama, sekolah masih menerapkan sistem jadwal selang-seling. Yakni masuk hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Di luar hari tersebut, sekolah akan melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas. Kedepannya, yaitu pada tanggal 13 September mendatang, Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana membuka kegiatan sekolah seperti sedia kala.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, hal tersebut akan diterpakan jika PTM sudah berjalan dua minggu dari 30 Agustus lalu. Dengan demikian, mulai 13 September, sekolah bakal menggelar PTM lima hari dalam satu pekan, tidak lagi selang-seling seperti saat ini.

“Nanti dua minggu pertama ini kan siklus 14 hari lewat, (kalau) aman tidak ada apa-apa, maka kalau sekarang kan sekolah sehari dibuka, sehari ditutup. Satu hari anak-anak masuk, sehari disinfektan, selama dua minggu. Lalu minggu ketiga, sekolah mulai buka setiap hari," kata Nahdiana dikutip dari CNN Indonesia.

Kendati sekolah akan dibuka setiap hari, kegiatan belajar tatap muka tetap akan dijadwalkan. Para murid bakal bergantian masuk ke sekolah, dengan jadwal yang dibuat oleh sekolah.

"Apakah anak-anak kita akan masuk tiap hari? tidak, karena harus bergantian. Bisa saja, katakan yang SD kali ini kelas 6, diatur oleh sekolah, itulah yang kita latih dalam blended learning," lanjutnya.

Sebelum rencana sekolah dibuka setiap hari, para murid juga sudah siap kembali ke sekolah. Seperti Reza Syabana, student athlete dari SMAN 68 Jakarta yang mengaku akan senang jika sekolah bisa kembali menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

“Yang penting kita semua bisa menaati prokes yang telah dibuat sekolah dan juga bisa lebih fokus saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,” ucpanya. Begitupun dengan Karina Anggi, siswi asal SMAN 77 Jakarta yang senang bisa kembali berinteraksi dengan guru di sekolah ketika PTM.

“Tentu, aku sudah siap, nggak sabar ketemu teman-teman sama mengejar materi yang tertinggal di sekolah. Soalnya kalau secara daring kemarin, banyak kendala atau miss komunikasi,” terangnya. 

Di sisi lain, meskipun sekolah sudah mulai mengadakan PTM, salah satu pemain andalan SMAN 39 Jakarta, Sabrina Nusryawala memberikan pesan agar tak lengah dengan keadaan. “Jangan pernah kendor sama prokes dan nyepelein Covid, biar kita semua bisa sekolah tatap muka terus-terusan dan bisa ketemu terus di sekolah,” pungkasnya. (*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya