Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memulai sekolah tatap muka terbatas pada Senin (30/8) mendatang. Hal itu menyusul dengan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di ibu kota yang menurun menjadi level 3 dari level 4 sebelumnya.
Dikutip dari media nasional, Kompas.com, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja menyatakan sebelum adanya rencana sekolah tatap muka pada 30 Agustus mendatang, DKI Jakarta sudah lebih melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara langsung.
Pada April hingga Juni 2021, sebanyak 243 sekolah ikut dalam uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Selain itu, ada 372 sekolah lainnya yang rencananya akan dibuka pekan depan. “Jadi ada 615 sekolah (yang akan berpartisipasi). Mudah-mudahan (datanya) tidak berubah minggu depan,” ujarnya dilansir dari Kompas.com.
Perkembangan mengenai rencana sekolah tatap muka ternyata diikuti oleh student athlete ibu kota. Salah satunya Adelyn Nicole, siswi dari SMA Ipeka Sunter Jakarta Utara.
Dirinya menyambut baik rencana KBM secara langsung. Ia pun mengaku tak sabar, jika bisa kembali belajar di sekolah nantinya. “Materi yang diberikan, bisa dicerna dengan baik, jujur aku kangen banget ketemu teman dan guru-guru di sekolah,” ucapnya.
Namun, siswi kelas XII itu juga memahami, kondisi sekolah tatap muka akan berlangsung berbeda dengan sebelum pandemi melanda. Baginya yang terpenting, jika KBM di sekolah sudah kembali diizinkan, protokol kesehatan (prokes) serta penyesuaian kehidupan pandemi harus dijalankan dengan baik.
“Kesadaran diri masing-masing untuk melakukan prokes harus ada. Terus kesigapan sekolah dan para murid juga harus terbangun di kondisi sekolah pandemi gini,” terangnya.
Terlebih, bagi Adelyn gencarnya vaksinasi makin memupuk harapan untuk bisa beraktivitas menyesuaikan kondisi pandemi. “Paling tidak dengan vaksn jadi lebih merasa aman, tapi tidak luput prokes juga ya,” pungkasnya. (*)