Salah satu alumni SMA Tri Tunggal Semarang, Audrey Calista memberikan kabar kabar gembira. Student athlete berusia 18 tahun itu dipastikan akan melanjutkan studinya di William Angliss Institute Melbourne. Dirinya bakal menempuh jurusan Tourism and Hospitality Management di Ausralia.
Ia mengakui, bukan hal mudah untuk memilih kuliah di luar negeri. Sebab, baginya urusan akademik bukan hal main-main. Jadi, dirinya mengambil langkah untuk mendiskusikan hal tersebut dengan orang tuanya.
“Awalnya ingin yang dekat aja kayak di Bandung atau Jakarta. Tapi, mama bilang kalau bisa ke luar lebih baik, karena bisa belajar banyak hal baru dan experience lebih di sana,” ujarnya.
Begitupun dengan studi ilmu pendidikan yang ia ambil di Aussie. Audrey punya alasan tersendiri mengapa melanjutkan studi pariwisata. “Karena aku suka alam dan besosialisasi, jadi aku ambil jurusan itu,” timpalnya.
Bukan hanya itu, ia juga punya cita-cita buat berkontribusi untuk negeri tercinta. “Mungkin setelah lulus nanti dan waktu kembali ke sini, aku pengin memberikan perubahan lebih baik untuk pariwisata Indonesia,” papar cewek berusia 18 tahun itu.
Audrey pun menerangkan untuk bisa mendapat kesempatan kuliah di sana tidak mudah. Dirinya memang tak perlu mengikuti tes. Namun, pihak kampus meminta nilai rapor Audrey selama lima semester awal. Dirinya pun diterima di Aussie. Itu berarti ia berhasil lolos melalui jalur akademik di sana.
“Prosesnya nggak lama, setelah aku lampirkan rapor, terus aku wawancara soal pariwisata, Puji Tuhan aku bisa diterima di sana,” terangya. Seharusnya, Audrey bisa berangkat ke negeri kanguru pada bulan Agustus ini.
Namun, karena situasi pandemi dan akses keluar negeri masih sulit, keberangkatan tersebut ditunda. Ia dijadwalkan akan kembali terbang ke Melbourne pada Feburari tahun 2022 nanti.
“Untungnya kampus memberikan keringanan kebijakan, mereka memberi opsi untuk berangkat awal tahun nanti,” cetusnya. Dengan diundurnya keberangkatannya, kini Audrey lebih banyak membantu usaha dari mamanya. Sebab, semua keperluan administratif pun sudah ia selesaikan. Mengenai basket, ia juga akan tetap coba aktif nantinya.
Ia pun berencana untuk mencari klub basket di sana agar taji basketnya tidak hilang begitu saja. Nama Audrey sendiri cukup dikenal di kalangan atlet pelajar. Di liga DBL saja, Audrey berhasil mencetak 62 poin dan 30 rebound.
Torehan itu membawa srikadni Tri Tunggal merengkuh juara DBL Central Java Series pada tahun 2019. Ia juga mampu menembus Top 24 DBL Camp di tahun yang sama. (*)