Pandemi datang tak diduga dan menyasar siapa saja. Bahkan, kalangan atlet profesional juga bisa tertular virus Covid-19 ini. Tapi, paling tidak semua masyarakat terus berusaha mencari cara untuk meminimalisir penularan virus corona ini. Bicara soal Covid-19, Andang Ramadhan punya pengalaman soal hal tersebut.
Alumnus SMPN 12 Surabaya (Rholas) itu kapok, karena merasa tidak nyaman ketika terinfeksi Covid-19. “Nggak enak, batuknya mengganggu dan cukup lama,” ucapnya. Cowok berusia 16 tahun itu pun heran kenapa dirinya bisa tertular. Padahal, Rama (sapaan akrabnya), cukup aktif berolahraga selama ini.
“Awalnya ibuku menunjukan gejala, setelah swab ternyata hasilnya positif. Aku sekeluarga sempat mengalami gejala covid, lalu aku coba melakukan swab dan ternyata hasilnya positif,” ucap Rama. Setelah menjalani isolasi mandiri (isoman) selama 14 hari, Rama sekeluarga akhirnya dinyatakan negatif pada tanggal 23 Juli lalu.
Dari pengalaman terinfeksi Covid-19 itu, dirinya banyak mendapatkan pelajaran. Terutama soal protokol kesehatan (prokes) yang nggak bisa diabaikan. “Virus ini dapat menyebar dari mana saja, pelajaran utamanya kita harus selalu perketat prokes dan harus minum vitamin,” cetusnya.
Selain itu, Rama yang belum berkesempatan vaksin, juga makin ngebet untuk bisa mendapatkan dosis vaksin segera. Namun, merujuk aturan Kemenkes RI dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyintas Covid-19 harus menunggu tiga bulan setelah dinyatakan negatif.
“Aku sudah berencana buat vaksin setelah 3 bulan nanti, buatku vaksin ini bisa membantu memproteksi diri dari penularan,” ungkapnya. Rama sendiri merupakan ex-pemain SMPN 12 yang berlaga di Junior DBL seri Jawa Timur, Februari tahun 2020 lalu. Dirinya mampu mengemas 107 poin, 39 rebound, dan 20 steal untuk Rholas. Usai lulus dari Rholas, Rama kini bergabung memperkuat tim basket SMAN 2 Surabaya. (*)