Dua tahun lalu Fharel Aprino datang sebagai rookie untuk membela SMAN 14 Padang. Tak terasa, di tahun ini dirinya akan beranjak ke kelas XII. Artinya ia akan menjalani tahun terkahir sebagai seorang senior di tim basket sekolahnya nanti. Belajar dari pengalaman berlaga di DBL West Sumatera Series 2019, ia pengin timnya memiliki kepercayaan satu sama lain.
“Pas pandemi kami jarang belatih, karena itu aku merasa kurang ada kepercayaan antar pemain,” imbuhnya. Oleh sebab itu ia punya cara unik untuk menyatukan chemistry dalam tim. Yaitu dengan menggelar main bareng (mabar) game PUBG. Di samping terus berlatih mandiri meningkatkan skill individu pemain.
“Kami sering main bareng PUBG, senior dan junior main bersama di game itu,” tuturnya. Biasanya bermain game ini dilakukan pada waktu senggang, di luar jam belajar dan juga latihan basket. “Kami main biasa, seringnya pas waktu kosong ketika malam hari,” timpalnya.
Sebenarnya, sesekali tim basket mereka berlatih bersama. Namun, ia mengakui intensitas latihannya tak seperti sebelum waktu pandemi. Karena itu, ia melihat ada pekerjaan rumah yang berat, jika sewaktu-waktu DBL seri Sumatera Barat (Sumbar) kembali bergulir nantinya. Ia sendiri juga menambah waktu latihan secara individu.
Dengan melakukan workout penguatan otot inti supaya fisik dan sentuhan bolanya tetap terjaga. “Aku lakukan push up, sit up, dribble bola dan latihan shooting juga,” cetusnya. Fharel sendiri melakoni debut perdananya bersama SMAN 14 dengan gemilang.
Student athlete berusia 17 tahun itu mampu menceploskan 45 poin, 12 rebound, serta 5 steal. Fharel juga berhasil mengantarkan SMAN 14 melenggang ke semifinal. Sayangnya, untuk melaju ke final terhenti usai takluk dari MA Ar-Risalah Padang. (*)