Menjadi seorang atlet pasti punya konsekuensinya sendiri. Salah satunya adalah bisa terhantam cedera. Baik ketika main maupun saat latihan. Nah, karena itu sebagai student athlete kalian juga harus memahami, gimana cara cepat memulihkan diri dari cedera. Salah satu caranya adalah dengan melakukan aquatic training atau latihan di air.

Eits bukan cuma untuk recovery aja, aquatic training juga bisa buat menjaga daya tahan tubuh kalian loh. Aquatic training ini emang pas banget buat anak basket. Sebab, gerak otot di dalam tubuh tetap bekerja dengan optimal. Namun, karena ada tekanan air dan rendahnya gravitasi dalam air bantu sangat membuat bagian tubuh lebih terasa ringan.

Dikutip dari salah satu jurnal kesehatan Cambridge bahwa air adalah medium yang lebih kental dari pada udara. Dengan bergerak di dalam air, besarnya hambatan dari air dapat berkisar antara 4 sampai 44 kali lipat dari udara. Menggunakan daya tahan air dalam berolahraga sama seperti berolahraga dengan beban di darat, tetapi lebih aman.

Efeknya pun sangat baik buat badan. Pertama bisa meningkatkan strength kalian. Seperti yang sudah dijelaskan, semua otot bekerja maksimal dengan effort yang jauh lebih sedikit dibanding latihan di darat. Fakta menariknya, sebanyak 50 persen berat badan akan terasa hilang pada saat kedalaman air mencapai dada. Bahkan bisa mencapai 90 persen di kedalaman air seleher.

Satu manfaat lainnya dari aquatic training ini adalah bisa menjaga endurance tubuh. Selain itu, kemampuan VO2Max kalian juga bisa meningkat, karena jantung dan paru-paru bekerja maksimal tanpa kehilangan saturasi oksigen dalam darah.

Nah, untuk drill ketika aquatic training ini sendiri bisa beragam, tapi tidak boleh asal. Baiknya coba dulu melatih bagian kaki. Seperti melakukan jogging, long jump, squat jump, dan jumping jack. Aquatic training ini emang punya manfaat tersendiri, terutama di tengah padatnya jadwal kompetisi.

Tapi, perlu dicatat, berlatih dalam air ini nggak disarankan buat kalian yang memiliki kondisi tekanan darah rendah, infeksi pada tubuh, alergi klorin, atau penyakit pernafasan akut. Sebab, ketika dalam air, tekanan hidrostatis yang berbeda bisa menimbulkan respons fisiologis yang berbeda dari tubuh manusia.

Dengan peningkatan level air, perubahan pertama yang terjadi adalah peningkatan volume darah sentral dan tekanan vena atrium kanan. Dengan peningkatan itu, curah jantung juga meningkat, tetapi detak jantung menurun dengan perendaman bertahap. So, buat lebih detailnya kalian bisa tonton video Dr Drill soal aquatic training hanya di channel YouTube DBL Play di bawah ini! (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024