Kiprah Indonesia Patriots di luar dugaan. Sekumpulan anak muda Indonesia itu menunjukkan bahwa mereka bukan “anak kemarin sore”. Justru, mereka jadi ancaman tersendiri buat para klub semenjak berlaga di liga basket profesional kasta tertinggi di Indonesia, (IBL).

Pada episode terbaru Mainbasket Podcast episode 15, Idan Rosyidan dari redaksi Mainbasket, Dimaz Muharri (mantan pemain profesional), dan Santun Fredrick (penikmat olahraga basket) membahas penampilan Indonesia Patriots di IBL musim 2021.

Secara keseluruhan, menurut ketiga podcaster performa Indonesia Patriots ini luar biasa. Karena para klub yang ambil bagian di IBL seperti kesulitan mengalahkan timnas muda ini. “Semua tim saat ini jadi berlomba-lomba buat ngalahin Patriots gitu,” ucap Idan.

Para podcaster juga memberi beberapa catatan buat para penggawa Indonesia Patriots. Dari list roster sendiri, 19 pemain yang dibawa oleh pelatih Youbel Sondakh untuk berlaga di IBL, 11 pemain diantaranya merupakan alumni DBL.

Nama Yudha Saputera, Kelvin Sanjaya, Marcel Bonfil, dan Yesaya Alesandro mendapat perhatian dari para podcaster. “Aku akui Yudha bagus, skill-nya bagus, punya visi bermain, dan napasnya panjang,” cetus Santun.

Namun, meski disebut bagus olehnya, Santun juga punya masukkan, supaya Yudha tidak berpuas diri. “Pokoknya, selalu improve terus deh,” timpal Santun. Yudha sendiri merupakan alumni DBL dari SMAN 2 Cirebon yang berlaga di DBL West Java Series 2014 dan 2015. Selain Yudha, performa Yesaya Alesandro juga mendapat sorotan dari para podcaster.

Baca Juga: Tampil Moncer, Yudha Saputra Pimpin Indonesia Patriots Taklukkan Prawira Bandung

Menurut Idan, Champion National DBL 3x3 Competition 2016 itu punya eskploifitas yang tinggi. “Performanya kayak cacing kepanasan, bagus dia,” ucap Idan. Begitu pun dengan Dimaz. Mantan pemain CLS Knights Surabaya itu mengakui Yesaya punya sisi bertahan yang baik.

“Defensenya dia tight banget, tapi secara offense dia (re: Yesaya) belum setenang Yudha,” ucap Dimaz. Lebih lanjut, Dimaz juga punya perhatian untuk Marcel Bonfil. Skuad DBL All Star 2018 dan 2019 itu, juga tampil bagus, namun memang belum terlalu terlihat karena belum mendapat minute play yang banyak. “Kalau Bonfil, defensenya masih kurang,” ucap Dimaz.

Namun, di sisi lain, Idan juga memuji performa pemain asli Blitar itu. “Bonfil di beberapa position play dia berani nembak, ketika lihat range-nya dia udah dapet gitu,” cetus Idan. Satu nama lain lagi yang tak tertinggal adalah Kelvin Sanjaya. Dimaz menilai skuad DBL All Star 2017 itu punya power yang besar dan berani.

Baca Juga: Menang Dramatis, Kelvin Sanjaya Jadi Pahlawan Indonesia Patriots

“Dia cepat, kita emang harus punya center yang kayak gitu, fast break lari. Tinggal strength-nya aja yang mesti ditambah lagi,” papar Dimaz.  Nah, buat kalian yang pengin nonton pembahasan soal Indonesia Patriots ini bisa saksikan videonya di bawah ini! (*)

Foto-foto: IBL Indonesia

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa