Perhelatan DBL 2021 West Nusa Tenggara Series sudah usai, dengan protokol kesehatan (prokes) yang begitu ketat. Meskipun timnya tidak juara, Eka Bagus pemain SMAN 1 Dompu cukup puas dengan hasil yang digapai timnya. Sedikit mengulas soal kiprah Eka di liga basket pelajar terbesar  se-Indonesia seri NTB lalu, dirinya memang tampil lebih impresif ketimbang gelaran musim sebelumnya.

Pemain berusia 18 tahun itu jadi salah satu sorotan ketika berlaga bersama Smansadom (julukan SMAN 1). Eka bermain begitu berani sebagai big man bersama timnya. Tak heran, dari tiga laga yang dilakoninya, ia berhasil mencatatakan 29 poin buat timnya.

Pemain berpostur 193 sentimeter itu juga piawai berduel di udara. Eka mampu membukukan 21 rebound untuk mengamankan bola ketika terpental dari ring. DBL 2021 jadi musim terakhir Eka bersama Smansadom. Di tahun terakhirnya, student athlete kelas XII itu berhasil membawa Smansadom hingga semifinal. Pencapaian yang luar biasa bagi anak-anak Dompu dan juga dirinya.

Torehan itu tidak mudah digapai olehnya. Dirinya baru mengenal basket, sejak tiga tahun lalu, tepatnya ketika ia baru masuk ke SMAN 1 Dompu. “Aku baru mengenal basket di kelas X,” tandansya. Kegagalan musim lalu, membuatnya banyak belajar supaya bisa tampil lebih baik di DBL 2021 ini.  

“Di bawah asuhan pelatih Frangky dan senior basket yang ada di Dompu aku berlatih lebih giat lagi agar aku dan tim bisa memberikan prestasi buat sekolah,” ujarnya. Hasilnya memang ia belum bisa memberikan torehan juara buat Smansadom. Namun, di sisi lain Eka berhasil terpilih menjadi first team putra DBL 2021 seri NTB ini.

“Latihan setiap hari itu bukanlah omong kosong saja, kita memang berlatih sungguh-sungguh. Terpilih masuk dalam first team merupakan kehormatan bagiku,” tegas Eka. Soal latihan ia memang diplot selalu bisa bermain di bawah ring atau paint area lawan. Ditambah ia juga kerap melatih diri agar bisa berani memegang bola. “Aku juga latih dribble, shooting, dan diajarkan cara drive bola,” ungkapnya.

Pemain yang bakal melanjutkan studi untuk menjadi polisi itu juga menambahkan, kalau timnya juga selalu menjaga kesehatan dan menerapkan prokes kala latihan. Tapi, ia tidak menyangka, prokes pada rangkaian DBL 2021 seri NTB begitu ketat.

Dirinya dan tim sangat kagum dengan apa yang dilakukan DBL Indonesia sebagai penyelenggara. “Yang paling the best sih dilakukanya swab test sebelum bertanding,” pungkasnya. (*)

Foto-foto: Dika Kawengian/DBL Indonesia

Baca Juga: BAGAIMANA DBL 2021 BISA TERSELENGGARA DI MATARAM DENGAN PROKES KETAT?

Populer

Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci