"Rasanya semua kerja keras selama ini terbayarkan," kata Stephanie Nandhika. Pemain SMAN 5 Mataram ini memang gembiranya luar biasa. Ia berhasil membawa timnya meraih gelar juara.
Gelar juara itu sudah lama dinantikan setelah tim putri SMAN 5 Mataram. Tim putri sekolah itu terakhir juara pada musim 2015. Selain gelar juara, Hanie -panggilan akrab Stephanie- juga terpilih sebagai most valuable player (MVP).
Sebenarnya, di final DBL 2021 West Nusa Tenggara Series konsentrasi Hanie hanya pada bagaimana membawa timnya juara. Oleh karena itu, ia sangat fokus di permainan. Meskipun di laga final itu SMAN 5 Mataram sempat meninggalkan lawannya SMAN 1 Narmada cukup jauh.
"Bagi saya, tidak ada pertandingan yang tidak terlalu berat. Jadi meskipun kami unggul, tapi saya tetap berupaya berjuang sampai detik terakhir. Hal itu yang diajarkan oleh pelatih agar kami tidak meremehkan lawan siapapun," jelasnya.
Dan, perjuangan Hanie memang tidak sia-sia. Selain bisa mengamankan gelar juara, permainannya yang impresif juga membuat tim DBL Indonesia yakin memilihnya sebagai MVP.
"Hasil kemarin benar-benar memuaskan. Ini musim yang memuaskan buat saya," ujarnya. Hanie sendiri sudah tiga musim berlaga di DBL. Namun menurutnya di musim ini timnya benar-benar menemukan kekompakan. "Jadi gelar juara ini hasil perjuangan bersama. Hasil dari kerja keras dan keringat kami selama ini," ungkapnya.
Hanie mengaku tambah bahagia karena di pertandingan itu papa dan adiknya hadir. "Papa dan adik dari awal aku tanding memang hadir. Kalau mama lagi berhalangan," katanya.
Saat ditanya untuk siapa gelar juara plus MVP kali ini ia persembahkan? Hanie menjawab buat orang tua, pelatih, guru dan teman-temannya yang tak lelah mendukung. Memang, tak ada gemuruh suporter SMAN 5 Mataram di GOR karena memang ada pembatasan penonton. Tapi, dukungan teman-temannya ketika berinteraksi dalam kolom komentar livestream menurutnya bisa menjadi penggantinya.
Hanie sendiri saat ini sudah kelas XII. Ia sudah memutuskan melanjutkan hobi basketnya sembari kuliah. Oleh karena itu kini ia mencari beasiswa dari jalur prestasi. "Aku berharap kuliah jurusan yang masih linier dengan jurusanku di SMA saat ini. Aku kan anak IPA, aku ingin kuliahnya masih di lingkup itu sembari tetap bisa meneruskan hobi basket," pungkasnya.(*)