Kebersamaan skuad SMAN 1 Selong, Nusa Tenggara Barat ini luar biasa. Mereka rela urunan demi bisa berlatih di lapangan yang lebih layak, agar bisa bermain dengan nyaman. Salah satu pemain Smansa (julukan SMAN 1) Muhammad Rizqi, mengatakan, timnya melakukan hal itu agar bisa lebih serius berlatih.

"Sejak awal latihan, kami menyewa lapangan milik salah satu klub di Lombok Timur. Kami urunan Rp 20 ribu per bulan tiap orang. Ini bentuk keseriusan kami menyambut DBL 2021," kata Rizqi.

Mereka biasa berlatih tiga dalam seminggu. Aktivitas latihan bersama sudah mereka lakukan sejak November silam. Setelah sempat vakum karena pandemi. Latihan bersama itu digelar bersamaan dengan masa uji coba sekolah tatap muka di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sejauh ini, tim Smansa Selong juga mulai mengadakan seleksi untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi. Terutama kompetisi yang ditunggu-tunggu, pelajar di NTB, DBL West Nusa Tenggara Series 2021. "Jumlah skuad kami semua ada sekitar 25 pemain, mungkin untuk roster sendiri akan segera dibentuk oleh coach,” ujar Rizqi.

Muhammad Rizqi saat membela SMAN 1 Selong (source: dok pribadi)

Meski baru kembali ke lapangan beberapa bulan terakhir, tapi cowok 18 tahun itu mengaku secara pribadi tetap latihan mandiri ketika pandemi awal-awal berlangsung. Hal itu dilakukannya untuk tetap merawat antusiasnya pada basket. Supaya jiwa kompetitifnya juga tidak hilang. .

"Aku coba tetap hidup dalam basket dengan tetap bermain atau berlatih basket. Dan juga tetap melihat sesuatu tentang basket, baik itu pertandingan basket ataupun berita-berita tentang basket. Hal seperti itu yang dapat memotivasiku untuk terus aktif dan terus mengasah diri dalam bermain basket," terangnya.

Di DBL seri Nusa Tenggara Barat 2019 lalu Smansa harus angkat koper terlebih dulu. Tapi, Rizqi dan timnya tidak ingin menyerah begitu saja. Justru Smansa berharap bisa jadi comeback stronger di DBL tahun ini. Sebab, baginya ini adalah kompetisi nasional yang penuh gengsi.

"Bagi kami DBL adalah ajang untuk memperlihatkan kemampuan dan menilai kekurangan tim. Banyak pelajaran yang kami ambil dari kompetisi itu," tuturnya.

Jadi juara tentu menjadi harapan besar Rizqi dan timnya. Oleh karena itu, ia sejauh ini terus berkoordinasi dengan pembina basket sekolah agar bisa kembali ikut kompetisi DBL. "Sekolah tahu kami latihan tim di luar. Dan kami juga terus update ke pembina. Jadi semuanya bisa saling memonitor," pungkasnya.(*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya