Dari 50 putra yang berhasil melenggang ke babak playoff, tiga diantaranya merupakan penggawa dari SMAN 1 Mamuju Sulawesi Barat. Ketiga peserta ViCee Skills Competition itu adalah Andi Agung Perkasa, Muh. Mufty, dan Hapriyansah Saputra. Mereka tak pernah patah arang saat menjalani setiap challenge. Lantaran, kompetisi virtual ini membuat mereka jadi tim yang kompak.
Lewat kompetisi ini Mufty berterimakasih atas challenge yang sudah diberikan. Ia bisa mengasah kemampuan miliknya. Juga mengatur waktu agar bisa menyelesaikan tantangan sesuai deadline. “Jujur, kami dari perwakilan SMAN 1 Mamuju sangat bangga bisa mengirimkan perwakilan di ViCee Skills Competition. Meskipun akhirnya yang lolos hanya tiga orang hingga playoff ini,” ungkap Mufty.
Kendati belum pernah mengikuti Honda DBL seperti beberapa peserta lainnya yang ada di kota besar Indonesia, Mufty yakin mereka bisa membuktikan kalau mereka mampu bersaing dengan peserta lainnya. "Kami tetap berusaha untuk bersaing, meskipun dari segi pengaaman Honda DBL kami belum pernah merasakan hal itu," tandas siswa kelas XII itu.
Mereka bertiga mempunyai target yang sama. Yaitu menjadi ViCee Elite Players. Demi meraih impian, mereka selalu latihan bersama, sekitar empat kali dalam seminggu. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Andi. "Kami sering berlatih bersama, kadang juga kalau challengenya menggunakan ring kami saling bantu merekam, saling backup juga. Intinya kami kompak saat berlatih," cetus Andi.
Lebih lanjut Andi jua mengaku kemampuannya meningkat signifikan ketika mengikuti challenge ini. Walaupun ia merasa semua challenge saat di Babak Playoff ini lebih sulit ketimbang penyisihan lalu. Namun ia tetap gigih menyelesaiakan challenge. “Sesulit apapun tantangan yang diberikan, jika berusaha pasti akan terasa mudah," ujar Andi.
Hapriyansyah pun turut berbagi target yang ingin dicapainya. “Sama seperti yang lain, aku ingin masuk jajaran Top 10 ViCee Elite Player, agar bisa membanggakan orangtua dan sekolah,” harap Hapriyansyah.
Mufty sendiri berharap penuh dengan capaian yang akan diraih oleh ia dan rekan setimnya. Karena itu, ia ingin teman setimnya tidak berputus asa. "Kami harus tetap semangat, mau sampai kapan kita terpuruk? Karena kami harus terus belajar dan mengasah skill kami," tutupnya. (*)