Nama I Gede Aditya Jaya Ardana jadi perbincangan di ViCee Skills Competition. Itu terjadi lantaran student athlete berusia 17 tahun itu memimpin leaderboard nasional dan East Conference hingga siang hari ini (15/11). Ia merupakan salah satu dari 24 peserta asal SMAN 2 Mataram yang turut serta di ViCee Skills Competition. Perjuangan cowok yang akrab disapa Aditya di ViCee Skills Competition ini memang tak main-main.
Aditya sangat keras menjadi yang terbaik demi kedua orang tua, terutama sang ayah yang sekaligus jadi mentornya dalam bermain basket. "Aku ikut basket karena ayah sering menceritakan serunya basket," ujarnya.
Ketertarikan Aditya pada basket sendiri bermula sejak 7 tahun silam. "Aku mulai tertarik dan dilatih olehnya sejak kelas 5 SD," timpalnya. Nah, di kompetisi virtual ini, ayahnya selalu menemaninya menyelsaikan challenge.
"Aku cukup percaya diri sebab memiliki semangat tinggi dan memiliki keluarga yang mengerti basket dan selalu memberikan arahan saat melakukan challenge,” imbuhya.
Siswa kelas XII itu menganggap ViCee Skills Competition ini merupakan kompetisi yang penuh persaingan. Baginya, ini bukan sekedar ajang untuk meningkatkan kemampuan basketnya. Tapi, juga sebagai ajang unjuk gigi, bahwa ia tak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. "Kami dari SMAN 2 Mataram akan tetap semangat dan fokus menyelesaikan tiap tantangan," paparnya dengan semangat.
Meski sementara ini namanya masuk di papan atas leaderboard, Aditya tetap tak mau berpuas diri. Hal itu jadi salah satu bukti keseriusannya di kompetisi virtual ini. Buatnya, dahaga untuk bersaing jadi faktor penting jika ingin mencapai menggapai sesuatu. "Aku masih ingin mendapatkan nilai dan level yang lebih tinggi lagi," tuturnya.
Aditya memang berjuang bersama rekan setimnya, namun ia menyadari ViCee Skills Competition merupakan kompetisi individu. Ia bersaing secara fair dengan teman setimnya. Di balik juga saling membantu agar bisa menjad ViCee Elite Players bersama temannya.
"Berusaha semaksimal mungkin lalu setelah melakukan challenge aku meminta bantuan temanku, memastikan bahwa video yang aku buat sudah sesuai dengan instruksi," ucapnya. Perjuangan skuad SMAN 2 Mataram juga didukung oleh pelatih mereka. Hal itulah yang membuat mereka, termasuk Aditya jadi lebih semangat untuk berjuang.
"Teman-teman setimku jadi saingan terkuat, Tapi kami juga tetap saling memberi motivasi satu sama lain," ucapnya. Dirinya menikmati setiap challenge yang ada. Sejauh ini Aditya sangat memperlihatkan progres yang cukup baik. Dan baginya semua tantangan bisa ia kerjakan dengan baik. “Sejauh ini belum ada yang beitu sulit karena masih bisa dilakukan dengan baik. Paling tantangan yang menggunakan bola tenis buat fokusku terpecah,” pungkasnya. (*)