Semangat putra daerah memang harus diacungi jempol. Faizah Albaits siswa dari SMAN 2 Palu misalnya. Hingga sore hari ini (10/11) ia tercatat sebagai pemuncak leaderboard Northeast Conference ViCee Skills Competition dengan 3.320 poin. Bukan hanya itu, cowok kelahiran Polewali 16 tahun silam itu membuktikan, berasal dari daerah bukan hambatan untuk berprestasi.

Sampai hari ini, ia masih jadi pemegang rekor Crossover, Around The Waist. Tercatat Faizhal berhasil melebih target di challenge ini. Dirinya mampu melakukan 48 kali gerakan challenge ini, melebih target utama yaitu 15 kali gerakan. Berkat torehan itu, dirinya pun diganjar tambahan 233 poin. Menjadi yang tertinggi di antara kontestan lainnya.

Buatnya, rasa percaya diri yang turut membantunya bisa mengerjakan challenge melebihi target. Ia punya strategi khusus untuk menyelesaikan challenge ini. Faizhal lebih dulu melatih serta mempelajari gerakan, sehari sebelum take video. "Aku mulai latihan dari jam setengah 7 pagi sampai jam 8. Aku lanjut lagi latihannya mulai sore sampai aku bisa kuasain gerakan ini," akunya.

Berkat latihan yang intens sehari sebelumnya, dirinya nggak perlu berulang kali take video. Faizhal hanya mengulangnya sampai lima kali saja. "Besoknya aku langsung take video targetnya harus diatas 45 kali. Setelah dirasa lebih dari target pribadi, aku langsung submit videonya," paparnya.

Siswa kelas XI itu punya harapan lebih di basket. Kompetisi virtual ini, jadi salah satu bukti nyata kalau ia memang rela mati-matian demi basket. "Tentunya aku sangat penasaran dengan adanya ViCee Skills Competition. Karena kota tempat tinggalku belum ada kompetisi DBL," akunya. "Yang membuat aku begitu semangat karena aku ingin merasakan persaingan di ikut kompetisi DBL ini," lanjutnya.

Motivasi utamanya berjuang di ViCee Skills Competition adalah untuk menajaga harapan jangka panjangnya menjadi seorang pemain profesional di kemudian hari. “Sekarang ini aku bertekad untuk jadi ViCee Elite Players," terangnya. Satu hal yang ia tanamkan dalam diri sendiri. Yaitu tidak pernah patah semangat untuk selalu memperbaiki kekurangan.

"Kelebihanku tidak banyak. Semua tergantung dari diri kita sendiri dan harus punya kemauan besar untuk meraih sesuatu yang ingin kita gapai," tandasnya. Ia pun tak sungkan untuk melihat performa dari para pesaingnya. Hal itu ditujukkan sebagai pecutan untuk bisa meraih poin lebih di kompetisi virtual ini. “Hishnu dari SMAN 1 Langsa membuat aku terpacu untuk mengejar poin lebih banyak lagi," tungkasnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game