Tekad kuatnya menekuni bidang basket begitu diperlihatkan oleh Urip Kabanawa. Student athlete asal SMAN 1 Tabanan itu, benar-benar serius mengikuti rangkaian challenge di DBL Play Skills Competition (DBL Play SC). Selain sebagai salah satu pengalaman serta pembelajaran untuknya, DBL Play SC ini jadi bentuk terimakasih Urip untuk orang tercintanya.
Dirinya menceritakan, di balik kuatnya mentalnya saat ini di bidang basket, ada tiga orang yang paling ia sayangi yaitu sang ayah, ibunda, dan juga kakeknya. Apalagi sang kakek, yang begitu mendukungnya baik dari segi materi maupun lainnya. Sayangnya, di pertengahan ia berkompetisi di DBL Play SC, kakeknya harus terbaring di rumah sakit.
"Kakekku paling support aku, selain kedua orang tuaku. Dia yang memberikan aku biaya pendaftaran untuk segera mendaftar di DBL Play SC ini," tandasnya. Kondisi sang kakek saat ini, tambah memacunya untuk bisa berjuang. Rasa kepercayaan dirinya makin timbul, tekadnya makin membara untuk bisa berjuang di DBL Play Sc ini.
Namun, ia sadar saingannya ini seluruh Indonesia. Di awal DBL Play Sc ia sempat lengah. Daily challenge Slide Defensenya gagal alias mendapat nilai 0. Ia akui, dirinya cukup gegabah di awal waktu. Belajar dari kesalahan, siswa kelas XII itu akhirnya menyusun strategi demi rasa terimakasih untuk tiga orang tercintanya.
"Sempat kehilangan 25 poin di pekan awal. Akhirnya, aku susun strategi lagi, dalam diriku begitu yakin bisa menyusul ketertinggalan," timpalnya. Cowok berusia 17 tahun itu lebih dulu memantau pesaingnya. Ia mempelajari apa kekurangan dari peserta lainnya. Bersama sang papa yang juga pelatih pribadinya, dirinya mengambil celah kesempatan, agar menuntaskan challenge dengan sempurna.
Tiga hari menjelang tenggat pengumpulan challenge, barulah ia tancap gas menuntaskan tantangan. Untuk challenge yang sulit, akan ia kerjakan menjelang hari pengumpulan. Sebab, ia akan uji coba terlebih dulu tantangan yang sulit itu. Bahkan, ia sempat retake sebanyak 25 kali untuk challenge Split Catch.
"Aku kerjakan weekly challenge yang levelnya nggak begitu sulit dulu, aku begitu mempelajari secara detail tiap challengenya," tandasnya. Ia yakin, nggak ada yang mustahil selama tekun dalam berproses. Tiga orang tercintanya jadi kunci untuk bisa terus konsisten selama perhelatan DBL Play Sc ini.
"Usaha tidak akan menghianati hasil," tegasnya. Posisinya hingga Rabu (4/11) sore ini berada di peringkat pertama Central Conference dan kedua nasional. Tapi, ia belum bisa tenang. Dalam dirinya terus terpacu supaya lebih baik lagi. DBL Play Sc ini benar-benar ladang baginya mendapatkan pengalaman. "Kunciku cuma satu, bikin bangga tiga orang tercinta dengan hasil yang bisa memuaskan nantinya," pungkasnya. (*)