Posisi Gilbert Ferlin sekarang ini sedang di atas angin. Hingga Senin (2/11) malam, ia menempati puncak leaderboard North Conference. Siswa SMA Immanuel Pontianak itu telah mengumpulkan 2.164 poin sejauh ini. Ia unggul dari rekan setimnya, Hansen yang berada di peringkat kedua dengan selisih 42 angka. Dan berbeda jauh 54 poin di atas Muhammad Lintang dari SMAN 1 Sukamara yang berada di posisi ketiga.

Keadaan ini cukup membuatnya bangga. Apalagi, ini adalah kali pertama student athlete berusia 16 tahun itu berada di pucuk leaderboard. "Tapi, aku gak bakalan cepat puas. Sebab masih banyak teman-teman lain yang yang hebat. Mereka bisa saja mengejar posisiku saat ini,” imbuhnya. 

Perjuangan untuk meraih puncak klasemen tidak mudah diraih Gilbert. Terlebih salah satu challenge yaitu Tennis Ball Crossover (Catch) menjadi satu tantangan yang cukup sulit baginya. Namun, Gilbert berhasil membuktikan, bahwa tidak ada halangan selama terus mencoba dan bekerja keras. Ia pun mendapatkan poin lebih di weekly challenge tersebut, hingga surplus 13 poin.

"Itu sulit bagi saya. Sebab saya harus fokus. Gerakan tangan harus pas, supaya bisa nangkap bola tenis sambil crossover," tandasnya. Sejauh ini tidak mengalami kesulitan berarti, untuk mengerjakan challenge. Semua sudah ia jadwalkan. Mulai dari sekolah hingga pengerjaan daily dan weekly challenge.

"Deadline challenge per harinya kan jam 7 malam, jadi habis sekolah bisa nyelesain challenge pas sore. Buat weekly challenge biasanya aku kejar pas weekend sekaligus, jadi nggak terburu-buru,” terangnya. Ia mengaku banyak belajar dari setiap challenge yang ada. Di daily challenge pekan pertama ia sempat gagal menuntaskan tantangan. Dari situ ia banyak mengevaluasi diri biar lebih baik lagi.

“Di Challenge Wall Stance Defense sempat gagal dapat poin, tapi aku terus menambah wawasan dan tingkatkan skill dari situ,” paparnya. Selain menjadi DBL Play Elites Players, ia juga menargetkan untuk bisa menyabet badge yang ada. Hingga pekan ketiga ia sudah mendapatkan 10 badge. Dengan rincian Quick Release Junior sampa All Star, Magic Hands, Ball Handler, On Fire, Fundamental, dan Drive Motion. “Aku pengin buktikan bisa mendapatkan badge yang ada di DBL Play SC,” timpalnya.

Untuk itu, meski sekarang ini ia juga menempati posisi kelima nasional, Gilbert merasa harus bisa konsisten dalam challenge materi shooting. Ia mengakui di tantangan itu, ia kerap mengulang take video demi mendapatkan nilai maksimal.

Satu quotes dari Kevin Durant jadi pecutan baginya. “Hard work beats talent, when talent fails to work hard. Nggak usah takut sama yang lebih jago, kasih yang terbaik, hasil pasti akan bagus pula,” tutupnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024