Pemimpin leaderboard nasional silih berganti. Semua berjuang untuk bisa menjadi DBL Play Elites Players, tanpa terkecuali. Pada klasemen sementara hingga Minggu (1/11) malam, dua wakil Central Conference bercokol di top three leaderboard nasional. Hebatnya, keduanya berasal dari Jawa Timur (Jatim), dan dari sekolah yang berbeda.
Di puncak leaderboard ada Clarissa Aureliya dari SMAN 1 Blitar. Cewek berusia 15 tahun itu mengoleksi 2.286 poin. Di bawah Clarissa, ada Agnes Winata, rookie SMA Frateran Surabaya. Dara 16 tahun itu sudah mengumpulkan 2.148 poin sejauh ini.
Sementara, di posisi ketiga ada satu jagoan dari Northwest Conference, Natasya Adinda dari SMAN 1 Tumijajar Tulang Bawang yang nggak mau kalah dari peserta Jatim.
Keadaan ini cukup disyukuri oleh Agnes Winata. Siswi kelas X itu membuktikan bahwa rookie tidak bisa dipandang sebelah mata. Posisi Agnes di klasemen memang mesti diwaspadai kontestan lainnya. Sebab, selain kedudukan seperti malam ini, Agnes memang kerap bercokol di posisi lima besar nasional. Menurutnya, ini merupakan hasil dari usahanya untuk membuktikan skill-nya.
“Kalau aku di setiap challenge baik daily atau weekly pertama pasti aku lihat dulu contoh di video. Lalu coba dulu pelan-pelan, baru kalau udah yakin aku rekam dan pilih yang paling bagus,” terang Agnes. Ia pun memang punya ambisi lebih di DBL Play Skills Competition. Bahkan, ia sudah menargetkan untuk lolos ke playoff dengan status peringkat pertama nasional.
“Aku masih ingin lebih maksimal lagi. Kalau bisa mencapai first place nasional nantinya,” timpalnya. Sementara, Clarissa yang berada di puncak klasemen sementara menambahkan, bahwa kompetisi ini memang tidak memandang usia. Semua bersaing berdasarkan skill individunya. Clarissa sendiri terpacu untuk menyelesaikan challenge bersama rekannya Jason Sugianto dari SMA Santo Albertus Malang.
“Dia sekolah di Malang, tapi Malang masih belajar daring. Jadinya aku kerjakan challange bareng aja biar tambah seru juga,” ucap Clarissa. Dengan posisinya di pucuk leaderboard, ia berharap bisa lebih konsisten untuk mempertahankannya. Agnes Winata penghuni peringkat kedua jadi salah satu yang ia waspadai. “Dia (Agnes) jadi saingan utama karena kami satu angkatan juga,” pungkasnya.(*)