Hapriansyah Saputra, siswa SMAN 1 Mamuju ini bercerita bahwa ia sangat bersemangat mengikuti DBL Play Skills Competition. Selain menjadi kesempatan pertama baginya untuk bisa berkompetisi dengan ribuan talenta hebat basket se-Indonesia. Keikutsertaannya ini sekaligus untuk memberikan kado terbaik bagi Coach Heri, pelatih yang sangat ia kagumi.
Siswa kelas XI ini menjelaskan bahwa sang pelatihlah yang membuatnya bisa bermain basket hingga sekarang. Bahkan, sang pelatih rela tidak dibayar demi melatih skuad basket SMAN 1 Mamuju. Salah satu sekolah di Kabupaten Mamuju, ibu kota provinsi Sulawesi Barat.
"Coach Heri membuat kami kagum. Soalnya dari anak-anak yang bandel bisa dididik secara karakter hingga jauh lebuh baik. Mau bekerja keras dan juga mengutamakan kerja tim," ungkap Hapri.
Meski baru belajar basket sejak kelas X, Hapri mampu memberikan persaingan yang ketat di Northeast Conference. Dengan mengoleksi 1.130 poin dan membuatnya menghuni 10 besar klasemen sementara hingga sore ini. Kerennya lagi, hampir semua weekly challenge yang ia lakukan selalu berhasil melebih target.
Pada week pertama, ia berhasil menuntaskan tantangan figure 8 scissor step dengan total 102 gerakan dari 75 target. Lalu, untuk elbow shoot, ia mencetak tujuh dari lima target yang ditentukan. Sedangkan untuk crossover double between, ia berhasil melakukan 35 dari 25 target gerakan.
Belum puas di situ, pada week kedua ia terus menunjukkan ketajamannya. Dua challange yang sudah ia kerjakan berhasil membuatnya panen poin. Pada tantangan mikan drill reverse under basket ia berhasil melakukan 24 dari 20 target yang diberikan. Sedangkan figure 8 low dribble, ia sukses melakukan 12 dari delapan target yang ditentukan.
Coach Heri (tengah) bersama para pemain SMAN 1 Mamuju. (Source: Dok.Pribadi)
"Semuanya ini berasal dari Coach Heri yang terus membimbing kami tanpa pamrih. Bahkan, ia membuat sendiri beberapa alat penunjang latihan seperti ladder, hurdle, hingga rope. Makanya, saya termotivasi ingin memberikan sebuah kado. Pengin bisa lolos ke babak playoffs dan berhasil menjadi Elite Players," ungkapnya.
Untuk kedepannya, ia berencana akan terus mengasah kemampuan fundamentalnya. Pasalnya perjalanan menuju babak playoffs masih panjang. Terlebih banyak pemain yang lebih hebat di luar sana.
"Bagiku, motivasi lolos ke playoffs ini bukan cuman kado buat pelatih. Tapi juga buat sekolah dan orang tua yang terus support aku. Tentunya juga, sebagai bukti bahwa anak dari Mamuju tak kalah bersaing dengan talenta lainnya di Indonesia," tegas Hapriansyah. (*)