ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Hishnu Ghaitsul mengerjakan challenge crossover, between the leg

Persaingan di DBL Play Skills Competition makin terasa. Hishnu Ghaitsul siswa SMAN 1 Langsa menunjukkan tajinya. Hingga Senin (19/10) malam, pemain berusia 16 tahun itu melesat menduduki puncak leaderboard nasional. Ia meraup 722 poin.

Hishnu berhasil menggeser posisi Nicholas Andika, yang sebelumnya bertahan di peringkat pertama klasemen nasional tiga hari beruntun. Bukan hanya di pucuk klasemen nasional saja, Hishnu juga merangsek langsung menduduki posisi pertama di Northwest Conference.

Pemain ini sudah menyelesaikan total 8 challenge hingga hari keempat DBL Play Skills Competition. Rinciannya 4 daily challenge dan 4 weekly challenge

Bahkan, berdasarkan data yang telah dinilai oleh juri, Hishnu mampu meraih poin tertinggi di challenge crossoverdouble between. Ia meraup 174 poin. Lebih dari poin maksimal yaitu 150. “Kalau aku baca tempo dribble-nya dulu. Terus udah lumayan pede juga karena udah sering latian ball handling,” ucapnya.

Hishnu mengaku bersyukur bisa memimpin leaderboard nasional. "Greget juga bisa peringkat pertama sementara ini, apalagi lawannya se-Indonesia. Awalnya takut, tapi aku memotivasi diri sendiri waktu kerjain challenge-nya," ucapnya.

Namun, hal itu tidak membuatnya di atas angin. Dirinya sadar, kompetisi masih panjang. Tak sedikit student athlete yang siap merebut posisi pertama di klasemen. "Dari pulau Jawa sih, mereka keras. Yang buat aku deg-degan ada yang Timnas U-16 sama dari DBL Academy. Tapi, overall anak basket Indonesia jago-jago banget bisa jadi lawan yang sengit,” ucapnya.

Sebelum kompetisi dimulai, Hishnu mengaku sempat drop. Karena, dirinya sakit sewaktu trial session. Namun, tekadnya kuat untuk tetap bisa melibas tantangan di depannya. "Aku kira hari pertama nggak bakal bisa berbuat banyak. Tapi, aku coba terus, hingga bisa maksimal," terangnya. Tekadnya yang kuat itu didasari oleh misinya membawa nama baik kota Langsa.

"Aku pengen ngangkat nama kota kecil ini (Langsa), sekaligus banggain SMAN 1. Biar orang-orang notice kalau di kota kecil ada basket yang bagus,” tegasnya.

Untuk menjaga konsistensinya ia pun mengaku terus berlatih di tengah bergulirnya kompetisi virtual ini. “Aku harus bisa tiga kali lebih ekstra lagi. Nggak boleh lengah, karena pasti bisa kesusul sama yang lainnya,” tutupnya. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (1)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY