Nicholas Andika berhasil membuat kejutan. Rookie SMA Warga Surakarta itu sudah menyelesaikan lima tantangan sekaligus di hari pertama DBL Play Skills Competition. Cowok berusia 15 tahun itu juga bisa meraup poin maksimal pada setiap challenge yang diberikan.
Hingga tulisan ini diturunkan, Nicholas telah mengumpulkan total 622 poin. Dirinya juga mampu menyabet predikat excellent di setiap challenge. Untuk daily challenge pada hari pertama ada satu, yaitu wall stance defense. Nicholas sukses mendapatkan 25 poin di daily challenge. Lalu pada empat weekly challenge lainnya dirinya juga sukses mengumpulkan poin maksimal, bahkan lebih.
Pada tantangan figure 8 scissor step ia membukukan 132 poin dari jumlah poin maksimal 100. Lalu, untuk elbow shoot Nicholas mampu menorehkan 152 poin dari poin maksimal 150.
Belum lagi ia juga mencatatkan 163 poin untuk challenge crossover, double beetwen surplus 13 poin dari poin maksimal. Sementara untuk tantangan spin out shoot Nicholas membubuhkan 150 poin, pas dari poin maksimal untuk challenge ini.
Siswa kelas X itu menuturkan, sejak awal daftar, dirinya memang akan serius mengikuti setiap tantangan yang ada. Bahkan, sewaktu sesi uji coba, ia benar-benar evaluasi kesalahannya. Baik secara gerakan maupun teknis unggah video.
"Hari pertama ini sudah sangat baik, dari beberapa hari lalu aku udah tidak sabar mengerjakan challenge di kompetisi ini," ungkapnya. Mengerjakan challenge dalam satu hari memang salah satu strategi Nicholas untuk "mencuri start" guna mendulang poin.
Ia mengakui memanfaatkan betul setiap kesempatan yang ada. Terutama soal lapangan. Dirinya takut jika ada kendala di lapangan. Namun, melihat keadaan di lapangan baik-baik saja, jadilah ia menuntaskan challenge sekaligus.
"Selain itu, aku masih pendatang baru, masih kelas X. Jadi, sadar masih banyak yang lebih jago. Karena itu, ini kesempatan bagiku buat menghasilkan poin sebanyak-banyaknya," tandasnya.
Agar jadwal sekolah tak terganggu, ia langsung mengerjakan challenge sejak pagi. "Aku pemanasan dari jam 05.00 pagi, jam 06.00 aku mulai merekam video dan target jam 07.00 harus selesai. Beruntung tadi bisa diselesaikan semuanya sebelum jam sekolah mulai,” tandasnya.
Nicholas juga tak mengira, mengerjakan challenge di DBL Play Skills Competition cukup menguras enerjinya. Apalagi, di hari pertama saja ia sudah menyelesaikan lima challenge sekaligus. "Tapi semangat untuk memberikan yang terbaik dan membawa nama sekolah, lelah itu akhirnya tidak kerasa," timpalnya.
Bukan hanya berhasil mendulang poin banyak saja. Hingga saat ini Nicholas berhasil bercokol di puncak leaderboard nasional dan central conference. Ia berharap, strategi ini akan cukup ampuh. Paling tidak, di hari berikutnya ia hanya wajib menuntaskan daily challenge saja, sebelum weekly challenge di pekan kedua nanti.(*)