Hari ini (16/10) DBL Play Skills Competition resmi dimulai. Kompetisi skill fundamental secara online selama enam minggu ini akan mencari 10 pemain terbaik dari seluruh Indonesia untuk menjadi DBL Play Elite Players.
Tak hanya para challengers, dewan juri yang merupakan para pelatih DBL Academy juga terus menyiapkan challenge yang tak hanya membuat para peserta tertantang, namun juga mengasah skill fundamentalnya.
Selain membuat tantangan yang seru, para pelatih DBL Academy ini juga menyusun aspek apa saja yang menjadi bahan penilaian sebuah challenge.
Salah satu contohnya seperti Mikan drill yang digunakan sebagai weekly challenge di trial session kemarin. Dalam tantangan tersebut, pemain tidak hanya sekedar mencetak poin. Mereka juga tetap harus memperhatikan FIBA rules.
"Semuanya harus dilakukan dengan benar sesuai instruksi yang diberikan di awal. Contohnya seperti melakukan travelling atau double saat shooting. Jika terjadi maka maka bola yang masuk tidak dihitung sebagai poin," ujar Madya Firman, pelatih DBL Academy.
Khusus untuk DBL Play Skills Competition, coach Firman menjelaskan bahwa akan ada banyak tantangan yang membuat para challengers terasah secara skillnya. Sehingga selama kompetisi ini juga bisa dibuat sebagai kurikulum latihan selama di rumah.
"Selain fundamental, juga akan ada beberapa daily challenge yang berisi beberapa workout. Jadi selain secara skill meningkat, otot juga bisa berkembang dengan optimal," tutupnya.(*)