DBL Play Skills Competition semakin dekat. Para peserta pun sudah mulai diberikan kesempatan oleh panitia untuk mencoba menyelesaikan tantangan pada trial day DBL Play Skills Competition. Termasuk Matthew Alexander peserta dari SMK Atisa Dipamkara Tangerang.
Ia mengakui ikut kompetisi virtual ini karena ingin bersaing mengalahkan para kontestan lainnya dari seluruh penjuru Indonesia. Siswa kelas XII itu masih penasaran dengan kompetisi DBL. Sebab, dirinya sendiri sudah pernah turut serta pada DBL 3x3 Competition seri Banten. “Aku ikut DBL 3x3 tahun lalu, cuma kalah hehe,” ucapnya.
Ia bersungguh-sungguh berjuang di DBL Play Skills Competition (SC) ini. Matthew sendiri juga ingin belajar soal individual skillnya. “Jadi aku bisa tahu nih skill basketku sampai mana. Dan juga dari penilaian, aku bisa tahu mana yang belum aku kuasai,” paparnya.
Student athlete berusia 17 tahun itu punya motivasi tersendiri untuk ikut DBL Play SC. Salah satunya adalah untuk terus belajar dari kekurangan latihan maksimal yang selama ini ia kerjakan. “Aku harus tahu kemampuanku. Jadi bisa melatih yang kurangnya ini,” timpalnya.
Sejauh ini menu latihan basic terus diperdalam oleh Matthew. Seperti latihan fisik, ball handling, shooting, dan juga layup. Matthew pun cukup yakin dengan modalnya untuk menghadapi ketatnya persaingan. Meskipun, ia sadar banyak pesaing yang juga termotivasi untuk bisa menjadi DBL Play Elites Players.
“Kesulitannya itu banyak saingan yang lebih jago skillnya, tapi mau nggak mau harus dihadapi. Siapa tahu ternyata bisa lebih bagus,” imbuhnya.
Ia menilai, kontestan dari Jakarta masih jadi pesaing terberatnya. Namun, Matthew punya rasa percaya diri yang kuat untuk menghadapi setiap tantangan. “Pede aja sama diri sendiri, kalau nggak pede nanti takut dan malah nggak bisa maju,” pungkasnya, (*)