Salah satu pelatih fenomenal Jap Ricky Lesmana akan menangani salah satu klub baru IBL musim depan West Bandit Solo. Pelatih 39 tahun itu akan memboyong sejumlah alumni Honda DBL ke timnya.

Sepak terjang pelatih yang akrab disapa Ko Ricky itu memang tidak perlu diragukan lagi. Di Honda DBL DKI Jakarta Series, dirinya telah berhasil merengkuh empat koleksi trofi untuk SMA Bukit Sion.

Luar biasanya, keempat piala itu diraih dengan back to back champion. Ko Ricky juga sudah dua kali terpilih untuk menangani skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2013 dan 2018.

Dirinya memang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin, terutama di kelompok usia. Pada 2013 dan 2014 ia pernah menjadi staf pelatih Sahabat Semarang di Women National Basketball League (WNBL) Indonesia.

Sekarang ia akan melatih West Bandit Solo. Keptusan ini memang sangat mengejutkan. Di samping hal ini merupakan jawaban dari pertanyaan besar, apakah Ko Ricky akan berlabuh ke klub profesional sebagai pelatih kepala setelah sukses menangani basket kelompok usia.

Oleh karena itu, keputusan yang dibuatnya sangat dipikirkan dengan matang. Baginya, ini membuka kesempatannya untuk mengejar impian melatih tim nasional basket Indonesia.

"Jujur, saya juga punya cita-cita. Siapa sih yang nggak ingin ke Timnas senior. Eh nggak tahunya ada kesempatan buat pegang klub IBL. Saya setuju. Saya tidak memikirkan materi. Saya memikirkan bagaimana saya bisa berprestasi dengan baik di liga profesional bersama klub baru," terangnya.

Bersama West Bandit Solo, dirinya juga berencana memboyong sejumlah bintang muda alumni DBL. Sampai saat ini Rioga Deswara, alumni Honda DBL All-Star 2013 dari SMA Cendana Pekanbaru, telah terkonfirmasi masuk tim West Bandit Solo. "Saya suka pemain muda. Bukan berarti muda itu kalah," paparnya.

Lalu bagaimana dengan SMA Bukit Sion Jakarta? Tim yang sudah dibentuk dan diperkuat oleh Jap Ricky selama satu dekade terakhir. Ia menyatakan tidak akan meninggalkan Buksi. Ia akan tetap menjadi offisial bagi juara bertahan Honda DBL seri Jakarta itu.

“Saya sudah punya ikatan emosional dengan Yayasan Bukit Sion. Saya juga nggak akan meninggalkan Buksi. Saya akan menjaganya karena saya sudah membangun tim ini selama sepuluh tahun. Saya akan jadi advisor, bahkan saya akan usahakan untuk tetap turun langsung bareng anak-anak. Saya coba atur waktunya. Seharusnya masih bisa karena jam latihannya kan berbeda.” tegasnya.

Meski sudah malang melintang di dunia basket, Jap Ricky juga harus bisa beradaptasi di tingkat profesional. Dirinya tak mengelak bahwa akan ada perbedaan kala mengarsiteki kelompok usia dan pro. Namun, ia akan coba terapkan soal disiplin yang ketat di klub barunya nanti.

"Sebenarnya baik pelajar ataupun dewasa sama-sama main basket kok. Yang jelas saya akan terapkan visi saya dan karakter yang ingin saya inginkan di tim ini,” paparnya.

Ko Ricky juga berharap langkahnya melatih klub basket profesional di Indonesia ini bisa jadi pacuan untuk teman-teman pelatih yang sekarang ini tengah merintis kariernya. "From bottom to top itu benar. Tinggal kitanya mau tekun apa nggak. Kalani semuanya, nggak ada yang sia-sia," tutupnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game