Kefamenanu merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Disinilah Cherlin Sarmento mengenal dan mengembangkan basket. Meski basket bukan menjadi olahraga umum. Apalagi bagi gadis seumurannya.

Siswa SMAN 1 Kefamenanu ini lantas bercerita bahwa memang di sekolahnya ada ekstrakurikuler basket. Namun, peminatnya pun tak banyak. Bahkan bisa dihitiung dengan jari. Minimnya jumlah pemain inilah yang membuat Cherlin harus mengurungkan niat jika ingin bertanding. 

"Di sekolahku, yang serius basket cuman aku saja waktu latihan. Sisanya ya sekadar latihan biasa. Bukan yang ingin meningkatkan kemampuan," ujarnya.

Semangat Cherlin seolah memuncak setelah mendengar adanya DBL Play Skills Competition. Pasalnya dalam kompetisi ini setiap pemain akan ditantang untuk menunjukkan kemampuan skill individunya.

Salah satu yang membuat Cherlin semangat adalah para pesertanya tidak hanya dari satu daerah. Melainkan seluruh Indonesia. Sehingga, dia bisa mengukur sudah sejauh mana kemampuannya sekarang. Terlebih beberapa program latihannya harus beradaptasi dengan kondisi pandemi.

"Kompetisi Honda DBL itu sudah jadi impianku. Sayang masih belum bisa tercapai. Makanya ketika tahu ada DBL Play Skills Competition ini aku seneng banget," akunya.

Cherlin sendiri belum memasang target dalam kompetisi ini. Namun yang jelas dia punya sebuah misi untuk membuktikan bahwa meski dari daerah terpencil, dia bisa menunjukkan kemampuannya.

"Aku mau memberi bukti bahwa meski jumlah bola di sekolah kami cuman tiga dan lapangan yang seadanya, aku bisa membawa nama Kefamenanu ke level nasional," tegasnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game