Jason David sangat berapi-api ketika mengetahui adanya DBL Play Skills Competition. Pasalnya, siswa kelas 12 ini punya momentum yang tepat untuk membuktikan semua hasil latihannya.
Hal ini tak lepas dari anggapan miring tim basketnya. Ia dan tim basket SMAN 5 Pontianak kerap dianak tirikan karena tidak seperti ekstra kurikuler lain yang lebih banyak prestasinya.
"Nah Honda DBL kemarin kami gagal maju karena belum dapat izin dari sekolah. Alasannya karena dirasa kurang siap. Padahal kita benar-benar latihan keras saat mendekati seri Pontianak," ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung, untuk DBL Play Skills Competition sendiri Jason memasang target yang tinggi. Ia ingin lolos ke babak playoffs dan melanjutkan asa untuk menjadi salah satu dari kesepuluh DBL Play Elites Players.
Untuk bisa meraih impiannya tersebut, Jason kini sedang berfokus meningkatkan kemampuan fundamentalnya. Terlebih, dalam kompetisi ini, skill individulah yang akan dinilai lebih banyak.
Dalam programnya tersebut, ia sedang berfokus meningkatkan kemampuan shootingnya. Baik midrange maupun threepoint.
"Terlepas dari kompetisi ini, midrange shoot sama threepoint bisa jadi senjata ketika berada di lapangan. Apalagi aku tipikal pemain kecil yang sering bermain kedalam. Kalau nggak punya kemampuan shooting yang bagus, aku bakal sering buntu," tutupnya.(*)