Septiawan Bima akan memanfaatkan musim terakhirnya untuk bisa mengharumkan sekolahnya. Pasalnya, ini adalah momen terakhirnya bisa berkostum tim basket SMAN 4 Pasuruan.
Pemain kelas XII ini menjelaskan bahwa ia tak mau main-main dalam memanfaatkan waktu yang tersisa selama pandemi. Salah satunya dengan memperbaiki fundamental.
"Aku sedang fokus ke shooting dan ball handling. Bukan sekadar repetisi dan shooting dari berbagai spot. Yang paling utama adalah step by step. Dengan gerakan yang bagus, output-nya juga akan optimal," ungkap pemain kelahiran Pasuruan 18 tahun lalu tersebut.
Salah satu yang memotivasinya terus belatih adalah mempersiapkan diri untuk bisa melanjutkan basket di level kuliah. Ia sadar bahwa di level kuliah levelnya bukan seperti SMA. Bahkan sudah mendekati profesional.
Untuk bisa meraih hal tersebut, ia pun terus menguatkan pondasi basketnya. Yaitu fundamental dengan cara memperbaiki setiap detail gerakannya.
"Selain dari klub, aku juga latihan dari YouTube. Jadi kalau di klub lebih ke mengasahnya, kalau dari Youtube lebih ke detailnya. Contoh seperti BEEF, bagaimana memegang dan mengontrol bolanya, hingga gerakan kaki agar semuanya bisa maksimal," ungkapnya.
Selain untuk mempersiapkan diri di level kuliah, Bima ia ingin membuktikan kemampuannya kepada timnya. Pasalnya, Bima merasa kerap kurang dipercaya ketika bermain di lapangan. Hal ini dikarenakan ia dirasa masih belum bisa mengimbangi teman-temannya.
Oleh karenanya, untuk membuktikan bahwa hal tersebut salah, Ia pun mengikuti DBL Play Skills Competition. Sehingga, ia bisa membuktikan sekaligus mengukur sudah sejauh mana kemampuannya.
"Targetku pengin jadi DBL Play Elite Player. Aku tau hal itu nggak mudah. Makanya dari sekarang aku terus asah kemampuanku biar lebih maksimal," terangnya. (*)